Meski merasa senang dengan keberhasilan timnas Indonesia U-23 lolos ke semi-final Piala Asia U-23, pelatih Shin Tae-yong mengaku merasa berat, karena harus menyingkirkan negaranya.
Timnas U-23 melaju ke semi-final setelah mengalahkan sepuluh pemain Korea Selatan melalui drama adu penalti dengan skor 11-10, Jumat (26/4) dini hari WIB, di Stadion Abdullah Bin Khalifa. Adu penalti terpaksa dilakukan, karena sepanjang 120 menit kedua tim bermain imbang 2-2.
Pertemuan dengan Korsel di perempat-final memang menjadi dilema tersendiri bagi sang pelatih. Menurut Tae-yong, dirinya seperti berada di dua sisi berbeda menyambut hasil akhir.
“Tentu saja saya merasa seperti terbang ke bulan. Tapi sebagian dari diri saya seperti mati. Di dalam hati saya merasa sedih. Namun pemenang harus ditentukan, dan saya sekarang menangani timnas Indonesia sebagai pelatih kepala. Jadi, saya harus melakukan yang terbaik untuk timnas Indonesia,” tutur Tae-yong.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para pemain, serta kehadiran pengurus PSSI, dan juga kepada suporter yang mendukung kami di Indonesia.”
Tae-yong menambahkan, keyakinannya terhadap peluang timnas U-23 ke semi-final disebabkan ia sudah mengenal dengan baik sebagian besar pemain, sehingga ia hanya sekadar memberikan motivasi kepada anak asuhnya.
“Nando (Ernando) ada di samping saya, lalu pemain seperti Rizky Ridho, Witan [Sulaeman], [Pratama] Arhan, semua pemain ini sudah bersama saya selama empat tahun, sehingga saya mengenal mereka dengan baik,” beber Tae-yong.
“Satu-satunya yang saya butuhkan adalah memberikan para pemain motivasi. Jika saya melakukan itu, saya tak ragu kalau tim ini bisa mendapatkan hasil bagus di turnamen ini.”
“Saya tidak bilang kami akan menjuarai turnamen ini, tetapi saya hanya bilang kepada pemain agar percaya kepada saya, dan ikuti [instruksi] saya, jadi kami bisa ke final. Rasa perccaya diri yang saya berikan ke pemain yang telah membawa kami sejauh ini.”
