GFX Semi-Final Liga ChampionsFino Simarmata/Goal Indonesia

Semi-Final Liga Champions: Liverpool Tersubur, Real Madrid Termahal

Tidak terasa Liga Champions 2017/18 sudah menjelang tahap akhir. Empat tim yang tersisa dipastikan akan mengerahkan segenap upaya untuk mengejar tiket ke final dan menjadi juara.

Pertemuan klasik Real Madrid versus Bayern Munich mungkin punya gengsi yang lebih tinggi, namun duel lain antara Liverpool dan AS Roma juga tidak kalah menarik. Yang pasti, mereka adalah para semi-finalis yang memang layak mencapai tahap ini.

Liverpool, misalnya, tidak memiliki koefisien klub UEFA yang terlalu apik, bahkan merupakan yang terendah ketimbang semi-finalis lain. Meski demikian, armada Jurgen Klopp tetap boleh berbangga karena mereka adalah tim tersubur di Liga Champions musim ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Dari total 33 gol yang dicetak The Reds, 23 gol di antaranya disumbangkan oleh trio penyerang mereka. Menariknya, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane punya distribusi gol merata. Ini kontras dengan semi-finalis lain yang punya ketergantungan gol pada satu pemain. Menarik dinanti bagaimana ketajaman ketiganya bisa membawa Liverpool melewati hadangan Roma dan membidik titel Eropa keenam.

Liverpool boleh bermimpi tinggi, namun di atas kertas kans juara mereka tidak sebesar Madrid atau Bayern. Raksasa Spanyol dan Jerman itu adalah dua tim dengan koefisien terbaik di Eropa.

GFX Semi-Final Liga ChampionsFino Simarmata/Goal Indonesia

Los Blancos juga tercatat memiliki nilai skuat yang paling mewah, bahkan hampir tiga kali lipat dari Roma. Ditambah dengan status Madrid sebagai juara bertahan, tidak heran apabila bursa taruhan menempatkan Cristiano Ronaldo dkk. sebagai favorit juara.

Namun, Bayern punya segala syarat untuk menggagalkan ambisi Madrid menjadi juara Eropa tiga kali beruntun, kendati nilai skuat dan produktivitas gol Die Roten masih kalah mentereng ketimbang rivalnya itu.

Sementara itu, Roma boleh jadi tidak memiliki angka dan statistik yang wah. Namun, performa mereka melawan Barcelona di perempat-final membuktikan bahwa segala rupa angka dan statistik itu tidak banyak berarti.

 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Iklan