“Orang-orang tidak bisa memilih apa yang membuat saya tersinggung. Saya tahu persis apa yang dimaksud Garnacho: power & kekuatan,” tulis Onana di Instagram. "Masalah ini tidak boleh berlanjut."
Komentar kiper Manchester United itu muncul setelah Alejandro Garnacho terpaksa menghapus postingan berisi dua emoji gorila di samping gambar Onana dan rekan satu timnya saat merayakan penyelamatan penalti dramatis yang dieksekusi pemain FC Copenhagen Jordan Larsson di ajang Liga Champions.
Setelah diperingatkan akan potensi konotasi rasial pada postingan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Garnacho mengedit dan kemudian menghapus pesannya. Namun, pemain sayap United itu masih bisa menghadapi sanksi dari FA yang telah menghubungi pemain muda tersebut untuk meminta “observasi” terhadap masalah ini.
FA memiliki rekam jejak dalam menindak postingan sensitif rasial yang dilakukan oleh para pesepakbola; sebelumnya, pemain seperti Bernardo Silva dan Edison Cavani pernah dikenai larangan bermain karena pelanggaran serupa, dan Garnacho mungkin akan mendapat hukuman yang sama.
Dukungan Onana dan pendapat tegas bahwa masalah ini "tidak boleh dilanjutkan" mungkin dapat membantu Garnacho, namun masih harus dilihat tindakan apa yang akan diambil oleh FA mengenai ini.
