Polandia menelan kekalahan telak 6-1 ketika bertandang ke markas Belgia di laga kedua UEFA Nations League A Grup 4, Kamis (9/6) dini hari WIB tadi.
Bermain di Stade Roi Baudouin, Brussel, tim tamu sempat mencetak gol terlebih dahulu melalui penyelesaian Robert Lewandowski di menit ke-28, namun setelah itu timnya tak mampu membendung superioritas tuan rumah.
Belgia menutup babak pertama dengan kedudukan sama berkat gol Axel Witsel (42’), dan di paruh kedua mereka mengamuk seturut lesakan Kevin De Bruyne (59), brace Leandro Trossard (73’ & 80’), Leander Dendoncker (83’), dan Lois Openda (93’).
Menyusul hasil ini, Belgia untuk sementara menempati urutan kedua Grup 4 dengan koleksi tiga poin dari dua pertandingan. Mereka terpaut tiga angka di belakang sang pemuncak Belanda yang di tempat lain mengalahkan Wales dengan skor 2-1.
Catatan Menarik Dari Pertandingan
Belgia sekarang berhasil mencetak gol di 46 pertandingan internasional beruntun, termasuk di 14 pertandingan terakhir UEFA Nations League.
Polandia kebobolan jumlah gol terbanyak dalam satu pertandingan sejak kalah 6-0 melawan Spanyol di laga uji coba pada Juni 2010.
Tim tamu, terlepas kekalahan telaknya ini, juga berhasil mencetak gol di 20 laga beruntun berkat gol babak pertama Lewandowski.
Reaksi Dari Kedua Tim
Seusai laga, winger Belgia Yannick Carrasco mengatakan: “Setelah [kalah 4-1] melawan Belanda, kami meninjau lagi pertandingan tersebut. Kami mempelajari kesalahan kami dan hari ini kami ingin menunjukkan kepada suporter agar tidak kehilangan rasa percaya kepada kami.
“Kami semua tahu apa yang harus kami lakukan dan saya senang kami bisa memberikan ini buat fans. Sekarang kami ingin tampil lebih baik lagi di dua pertandingan berikutnya.”
Di kesempatan lain, Lewandowski menambahkan: “Ini adalah pertandingan yang akan membuat kami banyak berpikir, banyak pertanyaan dari segi game plan dan strategi, tapi juga sebuah pelajaran soal bagaimana cara bermain melawan tim seperti ini.
“Bahkan pemain depan harus turun jauh ke belakang dan membantu pertahanan, yang jelas membutuhkan banyak usaha. Setelah itu, ini sulit untuk kembali memiliki kekuatan di depan.”
