Striker Bayern Munich Robert Lewandowski telah mengakhiri kerja samanya dengan Huawei, demikian konfirmasi dari perwakilan bintang Polandia itu kepada GOAL dan SPOX.
Perusahaan teknologi asal Tiongkok itu diduga telah membantu Rusia dalam mengamankan jaringannya dari serangan siber menyusul invasi militer ke negara tetangga Ukraina.
Lewandowski sendiri merupakan duta merek global untuk Huawei, sebagaimana profilnya membantu perusahaan untuk memperluas jangkauannya di Eropa, tetapi dia sekarang telah memutuskan semua ikatan dan meninggalkan kesepakatan yang membuatnya kehilangan pemasukan sekitar €5 juta.
Apa Yang Dikatakan?
GOAL dan SPOX dapat mengonfirmasi bahwa kerja sama sponsor Lewandowski dengan Huawei telah berakhir.
Penasihatnya yang bernama Tomasz Zawislak juga mengatakan kepada kantor berita AFP: "Hari ini kami membuat keputusan untuk mengakhiri kerja sama pemasaran antara Robert Lewandowski dan merek Huawei."
Dia menambahkan bahwa "implementasi semua layanan periklanan di pihak kami akan ditangguhkan", tetapi dia tidak memberikan alasan resmi di balik itu.
Lewandowski Dukung Ukraina
Lewandowski tidak menutupi dukungannya untuk Ukraina sejak negara itu diserang Rusia atas perintah presiden Vladimir Putin.
Dia mengenakan ban kapten biru dan kuning saat turun ke lapangan untuk Bayern melawan Eintracht Frankfurt pada 26 Februari.
Andalan Polandia itu juga secara terbuka mendukung keputusan negaranya untuk memboikot pertandingan semi-final play-off Piala Dunia 2022 dengan Rusia, yang sejatinya akan berlangsung pada 24 Maret.
Jadwal itu telah dihapus dari kalender menyusul pengumuman dari FIFA dan UEFA bahwa semua tim Rusia – baik itu nasional dan domestik – dilarang dari kompetisi kontinental dan global hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Lewandowski mengunggah di media sosial: “Ini adalah keputusan yang tepat!'
“Saya tidak bisa membayangkan bermain melawan tim nasional Rusia dalam situasi ketika agresi bersenjata di Ukraina berlanjut.
“Pesepakbola dan penggemar Rusia tidak bertanggung jawab atas ini, tetapi kami tidak bisa berpura-pura bahwa tidak terjadi apa-apa.”




