Mantan bintang Chelsea dan Tottenham Gustavo Poyet ikut melek dengan revolusi besar-besaran yang dilakukan sepakbola Arab Saudi belakangan ini. Persis seperti yang dilakukan China dulu. Poyet mengomparasi kedua liga ini.
Mantan gelandang ini pernah menjadi pelatih di liga China ketika dia menukangi Shanghai Shenhua pada 2016 silam.
Saat itu, klub-klub China melakukan investias gila-gilaan dengan mendatangkan deretan pemain dan pelatih dari Eropa. Hanya saja, euforia itu cuma sesaat.
Poyet pun membandingkan dengan manuver klub-klub Saudi belakangan ini.
"Ketika Ronaldo bergabung ke sana, kami semua berpikir, oke dia Ronaldo, dia unik. Salah satu pemain terbaik dalam sejarah," buka Poyet kepada The Mirror.
"Akan tetapi, apa yang terjadi di Arab Saudi musim ini benar-benar gila, di luar nalar," lanjutnya.
"Orang-orang coba membandingkannya dengan China. Ya, saya berada di China ketika itu [liga belanja gila-gilaan], dan saya menilai Anda tidak bisa membandingkan itu. Ini cara [klub-klub Saudi] melebihi dari itu," ulasnya.
"Sekarang, akan berakhir seperti apa semua ini di Arab Saudi? Apakah ini akan bertahan selama 10 tahun, selamanya? Atau ini akan jadi 'ledakan' selama dua sampai tiga tahun, lalu sebatas itu? Itu adalah situasi yang para pemain muda perlu pikirkan," urai Poyet.
"Para sosok berpengalaman, oke mereka bisa bergabung ke sana untuk beberapa tahun lagi. Itu situasi berbeda, keputusan berbeda," ungkapnya.
"Ambil contoh [Karim] Benzema misalnya, dia berada di Real Madrid selama 15 tahun dan dia telah memenangkan segalanya, tak lagi bermain bagi tim nasional. Dia hijrah di akhir kariernya," jelas Poyet.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)