Presiden FIFA, Gianni Infantino membela penggunaan VAR, mengatakan bahwa penggunaan teknologi video tersebut jelas-jelas membantu sepakbola bukannya merusak.
Sepakbola telah berubah dalam beberapa musim terakhir sejak diperkenalkannya VAR secara luas, yang telah menimbulkan sejumlah momen kontroversial di seluruh dunia.
Usai insiden lain yang mengakibatkan timnya kebobolan penalti saat melawan Brighton and Hove Albion di Liga Primer Inggris, bek Liverpool, James Milner mengecam habis VAR di media sosial.
"Jelas dan nyata kita membutuhkan diskusi serius tentang VAR," tulisnya di Twitter. "[Saya] yakin tidak sendirian dalam mengungkapkan perasaan cinta mereka pada permainan sepakbola ketika kondisinya seperti ini."
Awal pekan ini, bintang Aston Villa, Jack Grealish juga mengeluhkan VAR yang disebutnya telah merusak sepakbola, usai timnya gagal meraih gol penyeimbang saat menghadapi West Ham United.
Pertandingan berikutnya
Namun, Infantino masih meyakini bahwa VAR justru lebih membantu sepakbola dan bukannya merugikan, dengan mengatakan bahwa sistemnya terus berkembang.
"Kita harus ingat VAR diperkenalkan pertama kali dua tahun lalu, bukan 20 tahun lalu," kata Infantino, selepas rapat Dewan FIFA, Jumat (4/12).
"VAR membantu sepakbola, jelas tidak merusak sepakbola."
Infantino menegaskan bahwa karena VAR merupakan fenomena baru, maka secara alamiah akan ada kesalahan dalam penerapannya, yang tentunya tidak bisa dianggap sebagai sebuah kesalahan tersendiri dalam sistemnya.
"Kita tidak boleh bingung menyikapi antara VAR dan mungkin terkadang keputusan yang diambil keliru karena cara penggunaan VAR yang salah, mungkin di beberapa tempat terjadi karena kurangnya pengalaman mereka memakai VAR," lanjut Infantino.
"Jangan lupa, ini benar-benar menjadi perubahan penting bagi para wasit yang tidak berkembang bersama VAR."
"Kita harus mengamati apa yang terjadi di luar sana, menerima kritikan dan menganalisisnya."
"VAR bukan kewajiban, itu hadir untuk membantu. Bagi yang tidak mau, tidak wajib menggunakannya."
"VAR membantu para wasit di Piala Dunia, para wasit di banyak kompetisi dan para pemain serta pelatih setuju dengan penggunaannya."
