Amanda Staveley - Newcastle United Getty Images

Petinggi Newcastle United: Enggak Adil Kalau Roman Abramovich Dipaksa Jual Chelsea!

Wakil kepala eksekutif Newcastle United Amanda Staveley menyebut Roman Abramovich diperlakukan tidak adil sebagaimana Chelsea yang ia miliki dipaksa dijual pada pekan ini.

Abramovich mendapat tekanan hebat dari parlemen Britania Raya seturut kedekatannya dengan presiden Rusia Vladimir Putin, yang saat ini tengah dapat sorotan atas operasi militer khusus yang ia lancarkan di tanah Ukraina.

Aset-aset Abramovich kemudian terancam disita oleh pemerintah Britania yang dalam hal ini menegaskan dukungannya kepada Ukraina, dan sang taipan terpaksa melepas Chelsea dengan mematok harga sebesar £3 miliar.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Apa Kata Staveley?

Di acara Financial Times Business of Football Summit, petinggi Newcastle itu turut mencermati permasalahan ini. Ia mengatakan: “Kita akan selalu memiliki masalah berkaitan dengan geopolitik.

“Dunia ini akan selalu memiliki masalah dan saya tahu ini sangat berat, dan saya sangat sedih hari ini bahwa klub milik seseorang diambil paksa hanya karena kedekatan yang ia miliki dengan orang lain.

“Saya rasa itu tidak adil.”

Rusia Kena Sanksi

Buntut dari agresi militer yang dilakukan tentara Putin, sepakbola turut terkena imbasnya sebagaimana FIFA dan UEFA menjatuhi sanksi larangan bagi tim nasional beserta klub dari negara tersebut untuk berpartisipasi dalam kompetisi apa pun.

Beberapa pihak mendukung langkah FIFA dan UEFA itu namun ada pula yang mempertanyakannya karena permasalahan ini berkaitan dengan politik.

Tak cuma Rusia yang dijatuhi hukuman, negara tetangga seperti Belarusia -- yang menjadi pendukung kekausaan Putin -- turut diganjar sanksi oleh induk sepakbola yang ada.

 

Iklan