LIPUTAN AURELIUS BALAKOSA DARI SOLO
Manajemen Persis Solo bertindak cepat dengan mencari pengganti pelatih kepala, Widyantoro yang terkena sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tak tanggung-tanggung, Widyantoro disanksi Komdis PSSI selama 12 bulan dan denda Rp100 juta. Selama itu, pelatih asal Magelang tersebut tidak boleh mendampingi tim di sisa laga. Padahal, Persis lolos ke babak delapan besar Liga 2. Persis pun sudah mendapatkan sosok yang tepat untuk menggantikan peran Widyantoro.
Adalah eks pelatih Persebaya Surabaya dan PSS Sleman Freddy Muli yang berhasil diikat oleh tim Laskar Sambernyawa. Wakil CEO Persis, Dedy M Lawe, mengungkapkan status Freddy saat ini berstatus pinjaman dari PSS.
"Ini Murni dari manajemen yang mengusulkan nama Freddy Muli jadi pelatih di Persis. Kami melakukan penelitian dari nama pelatih-pelatih senior, dan Pak Freddy memiliki keunggulan dibanding nama lainnya," kata Dedy, dalam jumpa pers perkenalan Freddy.
"Secara teknis, Pak Freddy juga cukup baik, terlepas dari tim sebelumnya gagal masuk delapan besar. Kami berharap, pelatih baru dan pemain bisa segera beradaptasi menyongsong babak delapan besar," tambahnya.
Freddy tiba di Solo, Senin (16/10), dan diperkenalkan ke awak media didampingi Widyantoro. Dedy menambahkan, manajemen juga berupaya keras tengah melakukan proses banding atas kasus Widyantoro.
"Menurut kami, sanksi Komdis PSSI tersebut telah merenggut hak asasi manusia untuk pekerjaan. Mas Wid ini kan pelatih profesional, jadi pekerjaannya ya melatih bola, tidak ada pekerjaan lainnya," jelas Dedy.
Sementara itu, Freddy mengaku senang mendapatkan kepercayaan untuk melatih Persis. Dalam program kepelatihannya pun masih akan berdiskusi dengan Widyantoro.
"Saya dengan Mas Wid adalah sahabat. Saya membantu Persis di saat kevakuman pelatih kepala karena hukuman komdis. Secara pribadi, saya tidak akan mengubah program latihan yang telah disusun Mas Wid dan kawan-kawan," tutur Freddy.(gk-18)
