Ralf Rangnick Everton vs Manchester United Premier League 2021-22Getty Images

Pernahkah Manajer Interim Dipecat?

Banyak klub di era sepakbola modern menunjuk manajer interim ketika manajer sebelumnya dianggap gagal, dan praktik semacam ini jamak terjadi.

Kehadiran manajer interim atau sementara itu dimaksudkan untuk langsung membawa perubahan, dengan hasil yang lebih baik tentu menajdi tujuan akhir.

Beberapa dari mereka ada yang menghadirkan sukses besar untuk klubnya, namun banyak pula yang menuai kegagalan sebagaimana tim yang diasuh justru menelan rentetan hasil mengecewakan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Lantas menjadi pertanyaan menarik di sini soal nasib manajer interim yang malah menjerumuskan klubnya ke lembah keterpurukan, apakah mereka pernah dipecat?


Goal coba menguliknya di sini!

Pernahkah Manajer Interim Dipecat?

elanga-rangnick(C)Getty Images

Menurut sepengetahuan kami, jarang terjadi kasus manajer interim yang diberhentikan dari tugasnya mengingat mereka biasanya dihadirkan di tengah musim untuk merampungkan kompetisi.

Di musim 2021/22, nama paling menonjol adalah Ralf Rangnick setelah ia diberi amanat untuk mengambil alih Manchester United sepeninggal Ole Gunnar Solskjaer.

Rangnick mendapat sorotan tajam lantaran klub yang ia tangani justru menelan beberapa hasil buruk, termasuk dibantai Liverpool & Brighton dengan skor 4-0 dalam lanjutan Liga Primer Inggris dan disingkirkan Atletico Madrid dari babak 16 besar Liga Champions.

Ada banyak pihak yang menuntut Rangnick untuk dicopot dari posisinya, tapi pihak klub sebelumnya telah menegaskan bahwa pria Jerman itu akan menjalankan tugasnya sampai akhir musim, dan kemudian menjadi penasihat klub.

Adakah Manajer Interim Yang Sukses?

Di Matteo Chelsea Champions League 19052012Getty Images

Tentu ada. Salah satu yang paling diingat adalah Roberto Di Matteo ketika ia membawa Chelsea menjuarai Piala FA dan Liga Champions pada 2011/12 silam.

Di Matteo awalnya adalah asisten Andre Villas-Boas, namun bosnya itu didepak dan ia diangkat jadi interim hingga akhir musim.

Perjudian The Blues terhadap Di Matteo terbayar, karena pria Italia itu mempersembahkan trofi Si Kuping Lebar pertama bagi klub dan ia lantas dipermanenkan.

Sayang, di musim berikutnya Chelsea mengalami penurunan performa dan Di Matteo dilengserkan dari kursinya dalam status manajer penuh waktu, tak sampai enam bulan setelah berjaya di Eropa.

Lalu, Adakah Yang Gagal?

Alan ShearerGetty Images

Banyak. Contoh nyatanya adalah legenda sekaligus mantan penyerang Alan Shearer yang dipercaya menukangi Newcastle United.

Shearer ditunjuk mengisi kekosongan kursi manajer di St. James’ Park pada akhir musim 2008/2009, dengan misi utama menyelamatkan mereka dari degradasi. Tapi nasib baik belum memihak dan klub kesayangannya itu harus turun kasta.

Untungnya The Magpies hanya menghabiskan satu tahun di Liga Championship dan kembali ke kasta tertinggi semusim berselang.

Kini, klub asal Tyneside itu digaadng-gadang bakal menjadi tim besar setelah diakusisi konsorsium Arab Saudi.

Iklan