Selalu ada cerita menarik di setiap gelaran Piala Dunia, termasuk turnamen yang tahun ini dihelat di Rusia. Kehadiran VAR tampaknya membawa perubahan tersendiri, dengan munculnya rekor penalti terbanyak sepanjang sejarah, padahal babak penyisihan grup saja belum sepenuhnya rampung.
Pemberian penalti menjadi sorotan di putaran final Rusia sejauh ini, dengan total sudah 19 kali wasit menunjuk titik putih, terbanyak dibanding edisi sebelumnya.
Mengingat hal ini baru terjadi di putaran pertama, bukan tidak mungkin deretan penalti lainnya akan diberikan di sisa turnamen.
Pada pertandingan pamungkas Grup A antara Arab Saudi dan Mesir, terdapat dua penalti yang diberikan wasit Wilmar Roldan. Pada penalti pertama, kiper 45 tahun milik Mesir Essam El Hadary sukses membendung tembakan Fahad Al-Muwallad dari titik putih. Namun tak lama kemudian, penalti kedua diberikan dan kali ini berhasil dikonversi oleh Salman Al-Faraj.
Itu adalah penalti ke-18 yang diberikan di turnamen sejauh ini, menyamai rekor pemberian titik putih di sepanjang kampanye pada edisi-edisi sebelumnya.
Dan selang beberapa jam kemudian, Cristiano Ronaldo mengeksekusi penalti di pertandingan Grup B antara Portugal dan Iran, yang menandai rekor baru, yaitu penalti ke-19 di sepanjang putaran final.
Sayang, sang kapten harus menyaksikan eksekusinya dibendung kiper Iran Ali Beiranvand, sekaligus menggagalkan gol kelima Ronaldo di Rusia.
Dari 19 penalti tersebut, 14 di antaranya berhasil dikonversi, sementara lima lainnya dimentahkan kiper atau gagal menemui target. Delapan di antara keputusan tersebut juga diberikan setelah konsultasi dengan VAR, teknologi yang baru dikenalkan di kampanye ini.
Inggris, Australia dan Arab Saudi masing-masing menerima dua penalti sejauh ini, dengan Harry Kane dan Mile Jedinak yang paling subur dari titik putih, setelah keduanya berhasil menjebol gawang lawan dari hadiah penalti tersebut.
