Memphis Depay Ronald Koeman Barcelona GFXGetty Images

Pekan Menegangkan Barcelona: Tiga Laga Yang Menentukan Masa Depan Manajer Ronald Koeman

Bayern Munich mengobrak-abrik pertahanan Barcelona di Liga Champions, dan membuka luka lama yang masih membekas.

Itu adalah penampilan gemilang dari The Bavarian, dan Barca terlihat datang hanya untuk menjadi penonton yang membayar penuh daripada menjadi musuh.

Dan melihat performa mereka, Blaugrana memicu pertanyaan-pertanyaan krusial. Mereka harus memutuskan, sebagai klub, apa yang mereka inginkan. Jalan mana yang harus mereka ambil?

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Tetap berada di jalur mereka saat ini tampaknya akan membawa Barca ke musim yang suram dan tidak menyenangkan. Mengalahkan tim sejenis Bayern sepertinya tidak mungkin, jadi memenangkan Liga Champions agaknya juga akan menjadi cerita belaka.

Tiga pertandingan kandang terakhir mereka di kompetisi ini, melawan Juventus, Paris Saint-Germain dan Die Roten, membuat mereka kalah dengan total skor 10-1.

Klub diharapkan untuk berjuang agar setidaknya bisa meraih gelar La Liga, tetapi keraguan juga sudah muncul menyusul performa melempem Barca. Duo Madrid, Real dan Atletico memiliki skuad yang lebih kuat dari mereka, sementara Sevilla memiliki peluang lebih baik dari sebelumnya setelah merekrut beberapa pemain musim panas ini.

Lebih buruk lagi, Blaugrana harus kehilangan Pedri, Jordi Alba, Ansu Fati, Sergio Aguero dan Ousmane Dembele karena cedera mereka masing-masing, membuar Koeman harus memutar otak untuk menurunkan pemain di sebuah pertandingan.

Dan secara taktis, segalanya tidak lebih baik. Rencana yang dipilih Koeman melawan Bayern adalah formasi 3-5-2, jelas tak jauh dari 5-3-2. Skor 8-2 akan menjadi beban, dengan Memphis Depay dan Luuk de Jong sangat lemah di hadapan pertahanan tim asuhan Julian Nagelsmann.

Tidak ada cara bagi Barca untuk bisa terhubung dengan penyerang mereka, ada begitu besar jarak antara lini tengah dan lini depan, mereka sangat sibuk untuk memenuhi daerah pertahanan.

Koeman telah mengalami masa kejayaan Barca ketika masih menjadi pemain, tapi sebagai pelatih, itu jelas berbanding terbalik. Dan itu membuat sang manajer harus melakukan sesuatu untuk membuat perubahan atau dia yang diubah oleh presiden Joan Laporta.

Menurut media lokal, sang presiden bersikeras agar Koeman memainkan sistem 4-3-3, yang telah dia gunakan di liga sampai sekarang, meskipun penampilan melawan Atheltic Bilbao dan Getafe cukup buruk.

Gerard Pique Barcelona GFXGetty Images

Tentu saja kekangan dari Laporta membuat Koeman marah, dan mereka telah bertengkar di berbagai media dan wawancara, meskipun keduanya mengklaim bahwa hubungan mereka masih baik-baik saja.

Ketegangan di antara mereka tidak membantu masalah di lapangan, dengan gaya permainan Barca era Pep Guardiola di tahun 2009 telah hilang, padahal itu yang diinginkan Laporta. Tapi Koeman ingin menjadi pahlawan dan memainkan sepakbola 'praktis', namun semua itu malah menjadi ketakutan untuk kedua pihak.

Fans juga merasakannya, dan pemain seperti Sergi Roberto menderita karena ketegangan yang mereka ciptakan. Bek Catalan itu, yang akan menandatangani kontrak baru, diteriaki oleh penonton saat ditarik keluar pada laga kontra Bayern, di mana dia harus mengejar kecepatan Alphonso Davies dan Leroy Sane.

Cedera paha yang dialami Pedi mungkin membuat Roberto berkesempatan untuk mengisi lini tengah favoritnya, meskipun pemain muda Gavi juga menunjukkan perjuangan yang hebat saat melawan The Bavarian, membuat penonton yang hadir di Camp Nou meneriakkan namanya.

Ada tiga pertandingan Barca dan semuanya terjadi dalam waktu satu pekan, ini bisa menjadi penting bagi masa depan Koeman dan musim Barca. Pertandingan di La Liga melawan Granada, Cadiz dan Levante: tiga peluru yang harus dihindari Koeman.

Sergi Roberto Barcelona GFXGetty Images

Satu dari tiga laga pasukan Koeman di pekan ini telah mereka mainkan, dan hasilnya pun minor. Barca harus mati-matian mengejar ketertinggalan setelah Granada unggul cepat lewat Domingos Duarte saat laga baru berjalan dua menit.

Ronald Araujo berhasil menyamakan skor akhir pertandingan, tapi itu tidak membuat para penggemar tenang. Teriakan-teriakan terus digemakan para penonton yang hadir di stadion, yang kesal melihat permainan Blaugrana malam itu.

Sang manajer telah kehilangan satu permainan dan itu bisa membuat Laporta semakin dekat untuk mengetuk palu. Namun pilihan itu juga akan mengejutkan, karena hal tersebut seharusnya dilakukan pada awal musim ini.

Tidak ada yang ditunjukkan Barca musim ini, mengejutkan atau mengherankan, mereka masih menjadi tim yang sama dengan kekurangan yang sama dan tidak ada sosok Lionel Messi. Hambatan untuk memecat Koeman lagi-lagi adalah urusan biaya dan yang jelas adalah karena tidak ada pengganti yang pasti; Itu adalah masalah klise untuk Blaugrana.

Menurut sumber klub, pemecatan Koeman tidak dibahas oleh manajemen, tetapi semua orang membicarakannya, jadi itu masih belum pasti.

Kecuali Laporta mengambil tindakan atau para pemain muda diberi waktu dan kesempatan - bukan hanya sebagai aksi untuk membuat mereka ayem - ini bisa menjadi musim yang sia-sia bagi tim Catalan.

Ini adalah tahun yang tidak jelas untuk mereka. Atau bisa menjadi 'beberapa tahun kedepan'. Tidak mudah bagi raksasa Spanyol itu untuk kembali ke puncak.

Iklan