Banyak pesepakbola akan membawa pulang bola dari pertandingan ketika ia berhasil mencetak tiga gol atau lebih.
Tradisi itu sudah jamak terjadi di era sepakbola modern seperti sekarang ini, tapi mengapa mereka melakukannya?
Goal coba menjelaskannya di sini!
Mengapa Bola Hat-Trick Dibawa Pulang?
Getty ImagesSeperti diketahui, mencetak gol di level profesional bukanlah perkara mudah, apalagi tiga sekaligus di satu pertandingan.
Untuk itu, pesepakbola biasanya akan mencari cendera mata untuk dibawa pulang dan yang paling gampang adalah bola, sebagaimana mereka menjadikan itu ‘oleh-oleh’ dari laga di mana ia menjadi bintang.
Bola hat-trick itu biasanya akan ditandatangani oleh rekan satu tim dan nantinya bisa mereka jadikan kenang-kenangan ketika mengenang kembali kariernya.
Adakah Hukum Yang Mengatur Itu?
Dalam Laws of the Game, tidak ada aturan baku yang mengatur soal bola hat-trick tersebut.
Dengan demikian, ini lebih merupakan tradisi yang tidak tertulis dan bukan sesuatu yang tertuang di pasal.
Siapa pun yang mencetak hat-trick boleh saja membawa pulang bola jika mereka menginginkannya.
Bagaimana Jika Ada Dua Hat-Trick Di Satu Laga?
Pada akhir Agustus 2022, terdapat contoh kasus menarik ketika dua pemain Celtic mencetak hat-trick di satu pertandingan.
Mereka adalah Kyogo Furuhashi dan Liel Abada, yang sama-sama menjaringkan tiga gol ketika raksasa Skotlandia itu melumat tuan rumah Dundee United lewat skor telak 9-0.
Saat bubaran, keduanya sama-sama memperoleh bola pertandingan untuk kemudian dibawa pulang.
Kejadian serupa terjadi pada awal Oktober di tahun yang sama, di mana Erling Haaland dan Phil Foden sama-sama mencetak hat-trick dalam kemenangan 6-3 Manchester City atas Manchester United.
Keduanya pun mendapatkan bola pertandingan.
Semua Pencetak Hat-Trick Dapat Bola?
Well, nasib kurang mujur sempat dialami megabintang Swedia Zlatan Ibrahimovic.
Dalam satu momen, permintaannya untuk membawa pulang bola justru dihalang-halangi oleh wasit bernama Tony Chapron.
Kejadian itu terjadi saat Ibrahimovic masih membela Paris Saint-Germain.
Ibra waktu itu mengatakan: “Sit [wasit], bolanya!”
Chapron menimpali: “Tunggu. Saya akan putuskan.”
Eks penyerang Barcelona itu melanjutkan: “Ah, kamu sekarang ingin menjadi bos. Oke, bagus. Kamu bosnya. Bagus buat kamera!”
Anda bisa saksikan cuplikannya di bawah ini…
Dan pada akhirnya, ia tetap berhasil membawa pulang bola sebagai kenang-kenangan.