Setelah gabung ke Arsenal dengan banderol mahal £50 juta tahun lalu dan mampu menampilkan performa mengesankan sebagai bek tengah, bisa dimaklumi jika Ben White menolak untuk mengubah posisinya di musim 2022/23.
Namun, ketika Mikel Arteta melakukan pendekatan khusus dengan meminta dia untuk menjajal peran di luar posisi naturalnya yakni beralih ke bek kanan, pemain 25 tahun itu akhirnya menerima tantangan sang juru taktik.
White pun didukung penuh oleh para pelatih di Emirates Stadium untuk meraih kesuksesan dengan tugas barunya tersebut.
Sejauh ini, perubahan itu menjadi sebuah kegeniusan seorang Arteta. White mampu tampil memesona sebagai bek kanan sejauh musim berjalan, dan terbaru dia sekali lagi mendemonstrasikan kapabilitasnya sebagai pemain belakang versatile.
Yang menarik, Inggris menghadapi isu seleksi bek kanan jelang Piala Dunia di Qatar setelah Kyle Walker menjalani operasi pangkal paha, dan manajer The Three Lions Gareth Southgate masih saja kekeh dengan pendiriannya mengabaikan White.
Banyak yang menyayangkan sikap Southgate dan seyogyanya dia patut mempertimbangkan pemanggilan untuk White.
Tak sedikit pun ada keraguan dari para staf pelatih di Arsenal bahwa White bisa menunjukkan performa tokcer di pos kanan pertahanan. Dia juga telah dipandang sebagai salah satu trainer terbaik di klub.
White tidak pernah setengah-setengah dalam kariernya. Dia terbiasa memaksimalkan fasilitas gym di rumahnya untuk menjalani latihan fisik lebih lanjut. Hasilnya, bisa dilihat sekarang.
Pergeseran White ke bek kanan membuat The Gunners bisa memainkan dirinya, Gabriel Magalhaes dan William Saliba di barikade pertahanan yang sama.
Getty ImagesMenarik pula untuk diperhatikan bagaimana Arteta melakukan transformasi taktik pada diri Takehiro Tomiyasu yang bermain di sisi seberang White sebagai bek kiri di laga kontra Liverpool.
Posisi natural pemain berbakat Jepang itu adalah bek sentral, tapi dia piawai menempati kedua sisi pertahanan. Keputusan Arteta mempercayainya main di sebelah kiri terbukti jos, dengan Tomiyasu -- yang diboyong dari Bologna 'hanya' senilai £16 juta -- sukses membuat Mohamed Salah bak hilang di telan bumi di laga akhir pekan kemarin. Satu lagi kegeniusan Arteta dalam gameplan dia.
Praktis, kemampuan serbaguna yang dimiliki Tomiyasu sekaligus menjadi alarm pelecut bagi bek-bek kiri utama Arsenal seperti Oleksandr Zinchenko dan Kieran Tierney agar semakin meningkatkan level mereka dari laga ke laga.
Ketika Arsenal melakukan build-up, peta formasi tim akan berubah menjadi permainan garis tinggi: 2-3-5. Arteta menginstruksikan Tomiyasu dan White maju menemani Thomas Partey di lini kedua, memungkinkan tim melakukan penumpukan menguntungkan di sektor tengah hingga depan untuk menekan pertahanan lawan.
Taktik ini benar-benar berjalan eksepsional, dengan klub London Utara saat ini sukses menyegel puncak klasemen setelah sembilan laga berlalu.
getty imagesSelama periode itu, White melahap peran bek kanan di setiap laga yang dimainkannya dan sekarang mulai timbul keyakinan bahwa dirinya bisa terus berkembang di posisi barunya itu setiap pekan.
Demikian juga senjata rahasia Arsenal Tomiyasu saat diplot di sektor kiri lini defensif, dengan laga kontra Liverpool jadi bukti sahih betapa berkelasnya penampilan dia di posisi yang tak alami baginya.
Sedikit berbeda dengan Tomiyasu, gesture atletis White memungkinkan dia untuk melakukan overlap di samping Bukayo Saka dan kombinasi keduanya di sayap kanan telah menjadi amunisi mematikan Arsenal saat melakukan serangan. Ini adalah sesuatu yang seharusnya tak boleh membuat Southgate bersikap naif terkait skuad final Inggris di Qatar.
Jika Tomiyasu menjadi sosok tumpuan di timnas Jepang, White lain cerita. Nama kedua ditinggalkan dari skuad terbaru Inggris. Namun, dengan cedera yang menimpa Walker, pintu untuk White harusnya terbuka.
Bermain di sisi kanan dalam pola tiga bek Southgate adalah peran khusus, karena si pemain juga perlu memberi Inggris ancaman ke depan. Namun, Southgate tak perlu khawatir, sebab Arteta telah membentuk White menjadi bek yang jauh lebih ofensif.
Pada akhirnya, perubahan peran yang diemban White dan Tomiyasu hanyalah semacam sinyal bahwa taktik Arteta yang sekarang akan lebih sulit diprediksi. yang pasti, kegeniusan pria Spanyol itu akan menjadi kartu as Arsenal di perburuan juara musim ini.


