Beberapa pekan terakhir ini berjalan aneh. Jika kita boleh jujur, tidak ada yang tahu bagaimana cara terbaik untuk mengatasi pandemi virus corona, selain berdiam diri di rumah dan mengikuti aturan pemerintah.
Banyak kegiatan bisnis di dunia yang terkena dampak dan pesepakbola juga tak luput dari kritik, seperti yang dilontarkan sekretaris kesehatan Inggris Matt Hancock yang menilai para pemain tidak banyak membantu.
Namun apa sejatinya yang bisa disebut cukup? Sejauh ini tidak ada buku panduan soal bagaimana bereaksi atas pandemi ini.
Apakah orang dengan pendapatan tinggi di negara ini diminta untuk memberi sejumlah persen gajinya? Haruskah orang-orang tidak bekerja sebagai sukarelawan? Haruskah dunia usaha tetap mempertahankan karyawannya? Jawaban singkatnya, tidak ada yang tahu dan di seluruh dunia orang-orang telah melakukan yang mereka bisa, dan sudah melakukan yang terbaik.
Hal itu termasuk banyak pesepakbola di Inggris. Sejumlah bintang Liga Primer telah memberi bantuan jauh sebelum dikritik oleh Hancocok dalam pernyataan hariannya.
Daftar pemain yang menyumbang untuk kegiatan amal tidak berhenti di pemain Manchester United, ada daftar lengkap dari semua klub di seluruh piramida sepakbola - tetapi banyak pihak dari tim arahan Ole Gunnar Solskjaer telah memutuskan, atas inisiatif mereka sendiri, untuk melakukan apa yang mereka bisa.
Itu adalah sesuatu yang direplikasi oleh klub lain, yang juga telah mengambil keputusan di masa-masa sulit yang sedang kita alami.
United sendiri sering dikritik dalam sedekade terakhir untuk keputusan yang mereka buat di luar lapangan. Apakah itu karena stadion Old Trafford yang mulai memburuk, rekrutmen pemain, janji manajerial yang tidak ditepati atau meningkatnya utang bersih, para suporter seperti mudah menemukan banyak kesalahan terhadap cara pemilik asal Amerika yang menjalankan klub.
Namun, Anda akan sulit untuk menemukan seseorang yang berpikir keluarga Glazer dan direktur klub tidak boleh dipuji atas cara mereka menangani masalah selama krisis Covid-19 ini.
GettyKeputusan besar pertama mereka adalah untuk menjamin pembayaran staf kasual pada hari pertandingan di Old Trafford untuk sisa musim Liga Primer Inggris, terlepas apakah kompetisi itu bisa dilanjutkan atau tidak.
Sikap baik itu, yang mempengaruhi sekitar 3.000 orang, akan menelan biaya klub sekitar £1 juta ($1,2 juta) dan seperti yang dikatakan wakil ketua eksekutif Ed Woodward, itu adalah langkah pihak klub dalam menghargai jasa tenaga kerja.
Memang, United adalah merek dagang global dengan banyak mitra komersial tetapi mereka tidak harus melakukan itu. Dengan cara yang sama mereka tidak harus memberi para suporter yang memiliki tiket untuk pertandingan di Linz melawan LASK, yang dimainkan secara tertutup, masing-masing £350 yang akhirnya memaksa klub mengeluarkan total uang sebesar £245.000.
United juga bekerja sama dengan Manchester City untuk menggalang bantuan mencapai £100.000 ($120.000) guna membantu bank makanan di wilayah Greater Manchester selama masa krisis, dan mengikuti jejak tetangga mereka dengan mengumumkan bahwa mereka tidak akan merumahkan staf dan mengambil manfaat dari kebijakan skema retensi dari pemerintah.
Sementara itu pengumuman awal Liverpool yang menyatakan bahwa pihaknya akan menggunakan opsi pemerintah memicu reaksi amarah sehingga pemilik The Reds melakukan putar balik hanya dalam tempo 72 jam dan mengeluarkan permintaan maaf kepada pendukung mereka.
Diyakini sejak awal bahwa pihak Old Trafford telah memutuskan untuk tidak mengandalkan pemerintah guna mendapatkan bantuan upah namun ini membutuhkan waktu untuk meratifikasi keputusan tersebut dan mengomunikasikannya kepada staf kerja penuh waktu yang berkekuatan 900 orang.
Terlepas dari itu, keputusan yang diambil juga memberi manfaat bagi sekitar 950 pekerja lepas non-matchday yang akan dibayar dengan upah rata-rata mingguan hingga 1 Juni.
Sementara City dikritik karena terus mengambil pembayaran tiket musiman, United mengumumkan tanggal perpanjangan untuk pembaruan dan para suporter akan mendapat pengembalian uang jika pertandingan musim ini tidak dilanjutkan.
Daftar donasi dan gerakan amal mereka juga panjang.
Lembaga amal Manchester United bekerja sama dengan staf klub telah mengemas 30.000 item makanan dari bar stadion, kios dan dapur dan mengirimkannya ke Bank Makanan Stretford dan Salford Royal Hospital.
Sarung tangan, celemek, dan kain kasa dari pasokan matchday klub juga disumbangkan ke Unit Penilaian Darurat di Salford Royal dan staf United memanggil semua pemegang tiket musim mereka yang berusia di atas 70 tahun untuk memeriksakan kesehatan.
Ada kekhawatiran tentang kepemimpinan di masa-masa sulit ini. Tidak ada yang mau menjadi yang pertama karena takut melakukan kesalahan.
Buku aturan standar soal bagaimana menangani skenario sehari-hari telah diterabas, itulah sebabnya beberapa klub, dan mungkin United dalam beberapa minggu mendatang, bisa berpotensi salah.
Proses pemikiran di balik keputusan di Old Trafford adalah demi menjaga staf dan pendukung mereka sebaik mungkin, sambil melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu masyarakat setempat.
Namun, ketika turun ke situ, sepak bola adalah bisnis dan semakin lama pandemi berlangsung, semakin sulit untuk mengambil keputusan.
Tapi untuk saat ini, dalam situasi di mana skenario berbeda muncul setiap minggu, United telah melakukan hal yang benar bagi semua orang yang terhubung dengan klub tersebut.
