Manchester United Cristiano Ronaldo Harry Maguire Brentford 2022-23Getty Images

Tsunami Aib Manchester United: Pertama Dalam 30 Tahun, Ini Catatan Pilu MU Usai Dibantai Brentford 4-0

Ketika peluit panjang ditiupkan di Old Trafford pekan lalu, olokan demi olokan sontak bermunculan: 'musim berganti, tapi Manchester United tetap komedi'. Kalah 2-1 oleh Brighton di laga perdana Erik ten Hag sebagai manajer, Minggu (7/8) kemarin, memang bukan awal yang ideal.

Olokan pun berdatangan, tapi tak sedikit yang emoh putus harapan. Toh, itu baru satu pertandingan. Ingat Arsenal yang musim lalu nol gol dan nol kemenangan di tiga laga pertama? Mereka memang akhirnya tak lolos ke Liga Champions, tapi minimal martabat terangkat sampai peringkat lima.

Namun, siapa bisa menyangka, awal yang buruk tersebut berlanjut di pekan kedua. Bertamu ke Community Stadium kandang Brentford hari Sabtu (13/8), fans The Red Devils harap-harap cemas, ingin Ten Hag segera mendapatkan poin tiga pertamanya, pokoknya langkah pertama menuju 'tsunami trofi' yang diimpi-impikan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Apa daya, empat (ya, empat) gol bersarang di gawang David de Gea dalam 45 menit pertama.

Skor memang tak berubah sampai peluit panjang ditiupkan, tetapi sumbangan Josh Dasilva, Mathias Jensen, Ben Mee, dan Bryan Mbeumo di babak pertama sudah cukup untuk memperpanjang derita MU-nya Ten Hag.

Seolah kalah tidak cukup, luka fans Man United kian tergarami dengan sebuah fakta memalukan. Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, Manchester United akan mengakhiri hari (hitungan waktu setempat) sebagai juru kunci di Liga Primer Inggris.

Namun, serupa yang sudah disebutkan di atas, ini baru dua laga dan jalan masih panjang. Buktinya, di musim 1992/93 tersebut Manchester United keluar sebagai juara liga. Mungkinkah ini pertanda? Atau sebuah wake up call belaka agar Setan Merah segera berbenah diri?

Entahlah, biar ahli nujum saja yang menebak-nebak nasib Man United dari sekarang.

Yang jelas, Ten Hag hampir bisa dipastikan semakin merasa cemas. Jika kemenangan pertama—atau setidaknya poin pertama—tak segera diraih, maka untuk bangkit pun rasanya akan semakin berat. Apalagi, tak banyak preseden yang bisa dia jadikan pegangan, karena Ten Hag adalah manajer Manchester United pertama yang kalah di dua laga pembuka Liga Primer Inggris dalam 20 tahun terakhir.

Seolah bencana ini tak cukup, lawan mereka berikutnya membikin nasib kian tak bisa diprediksi. The Red Devils harus menjamu sang rival bebuyutan, Liverpool, di Old Trafford, Selasa (23/8) dini hari WIB, dan mereka mungkin harus melaluinya tanpa dukungan dari para suporter.

The Reds memang sama-sama belum menang setelah ditahan Fulham 2-2 di matchday pertama. Tetapi menilik hasil musim lalu, di mana pasukan Jurgen Klopp menghajar MU dengan skor 5-0 dan 4-0, Ten Hag harus waspada.

Salah-salah, dia akan memecahkan berbagai rekor memalukan dan memilukan di musim debutnya di Old Trafford.

Iklan