Manchester United selalu berusaha menyembunyikan para pemain muda berbakat mereka - bukan untuk menciptakan misteri, tetapi demi melindungi si pemain dari beban ekspektasi yang datang karena berada di posisi teratas.
Ambil contoh Mason Greenwood: dia telah melakukan debutnya sebelum jadi sorotan media.
Apa yang ingin klub hindari adalah perbandingan dengan Cristiano Ronaldo atau pembicaraan tentang bintang remaja tersebut terkait jawaban United mencari sosok lain seperti Lionel Messi.
Di tingkat akademi dan junior, khususnya, mereka berusaha menekan ekspektasi. Namun untuk menjaga sorotan adalah hal yang sulit, terlebih lagi menyoal gelandang 17 tahun Hannibal Mejbri.
Ketika maestro berambut keriting itu datang dengan biaya transfer di angka £10 juta (€11 juta/$13 juta) pada usia 16 tahun, dia langsung menarik perhatian fans United.
Setelah beberapa penampilan mengesankan di level akademi, beberapa orang lantas meminta dia untuk dipromosikan ke tim utama. Sang pemain memiliki bakat alami yang masih mentah dan, setelah musim pertama yang solid di Inggris, sepertinya pemain muda Prancis itu siap untuk melangkah maju.
Ketika dia tiba di Manchester dari Monaco pada musim panas 2019, dia hanya tahu sedikit bahasa Inggris - selain dari beberapa kata umpatan. Setahun kemudian, bahasa Inggrisnya dikatakan jauh lebih baik dan dia telah beradaptasi dengan kehidupan di Barat Laut.
Dia juga naik dari level U-18 ke level U-23 dengan mulus. Pelatih Neil Wood memiliki tim yang sangat muda musim ini dan, setelah hanya beberapa pertandingan pramusim serta pertandingan pembuka Piala EFL 2020/21, jelas Mejbri akan menjadi pemain yang menonjol.
GettyKeterampilan, pergerakan, dan kemampuannya untuk membaca permainan membuat dia jadi sasaran empuk pemain lawan. Dia telah berlatih di gym sejak bergabung tetapi dia harus meningkatkannya lagi jika ingin menepis tantangan yang akan datang.
Melawan Huddersfield dalam pertandingan persahabatan pramusim, ia frustrasi karena menjadi sasaran dan mendapat kartu kuning karena membalasnya.
Wasit harus menyampaikan pesan kepadanya saat United mengalahkan Salford City dengan skor 6-0 di ajang Piala EFL pada Rabu kemarin, setelah remaja itu marah karena ditekel; dan itu merupakan satu-satunya cara bagi tim lawan untuk mengatasi ancamannya.
Keterampilannya tidak perlu dipersoalkan; pada menit ke-18, ia melakukan sentuhan di dalam kotak penalti sebelum melepaskan tembakan ke bawah mistar gawang untuk memberi United keunggulan.
Meski ia punya kemampuan mencetak gol, jangan tertipu oleh nomor 9 yang ia kenakan di punggungnya saat melawan Huddersfield.
Kreativitas dan visinya menguntungkan lini tengah United dan dia bisa lebih berperan sebagai playmaker. Umpannya yang tepat membuatnya mendapatkan dua assist saat United membantai Salford di Stadion Peninsula.
Pertama, ia memberikan tendangan bebas sempurna yang disundul oleh Mark Helm. Kemudian, dia memainkan bola indah untuk Anthony Elanga guna mencetak gol keenam dan terakhir United.
“Meskipun dia adalah pemain yang bagus, jalannya Hannibal masih panjang. Dia masih harus banyak belajar, harus meningkatkan diri lebih banyak," kata Wood kepada wartawan setelah menang melawan Salford.
“Dia punya kaki yang bagus, penglihatan yang bagus, dia ulet tapi masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengannya.
"Saya tidak akan terbawa suasana dan mengatakan dia akan berada di tim utama. Tapi dia bersedia untuk bekerja dan ingin berkembang, dia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang sepakbola dan apa yang dia butuhkan untuk menjadi lebih baik. Kami akan terus bekerja dengannya.”
Dengan Donny Van de Beek yang direkrut dari Ajax, dan Ole yang punya banyak opsi di lini tengah, akan menjadi hal yang terburu-buru dan tidak perlu untuk mendorong Mejbri ke tim utama dalam waktu dekat.
Tetapi jika dia terus tampil seperti yang dia lakukan melawan Salford, tentu tidak akan lama sebelum dia menerima panggilan pertamanya.