Duo 'Lawak' Maguire-Jones Diduetkan, Taktik Absurd Manajer Man United Ralf Rangnick Bawa Petaka Liverpool!

Diaz Salah Maguire Liverpool Man Utd 2022Getty

Loyalis Manchester United kaget bukan kepalang jelang bentrokan masif menghadapi Liverpool di Anfield.

Bukan karena ketidakhadiran megabintang Cristiano Ronaldo di sektor ujung tombak tim, karena dunia paham bahwa dia saat ini sedang berduka menyusul wafatnya sang buah hati.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Para fans The Red Devils dibuat geleng-geleng kepala ketika manajer interim Ralf Rangnick memasang Phil Jones -- bek yang tak populer di Old Trafford -- sebagai starter menghadapi laga maha berat kontra The Reds.

Alasan sang manajer begitu enteng: hanya karena dia menilai penampilan Jones bagus saat penampilan terakhirnya menghadapi Wolves alih-alih memasang Eric Bailly.

Bayangkan, yang menjadi pertanyaan banyak pihak, itu adalah penampilan kedua bek 30 tahun tersebut dalam rentang 15 bulan!

Total, sepanjang musim ini, Jones baru mencatatkan tiga penampilan dan langsung dimainkan di panggung besar, di dalam venue yang terkenal angker, Anfield. Sudah bisa ditebak, anak-anak Jurgen Klopp begitu mudah dan menikmati kala memberondong gawang David De Gea empat kali.

Di samping itu, kejanggalan berikutnya yang dilakukan Rangnick adalah menerapkan strategi lima bek -- pertama kali dalam sejarah kariernnya sebagai juru taktik.

Phil Jones Liverpool Man Utd 2022Getty

Menghadapi lawan dengan pressing tinggi seperti Liverpool, cara terbaik adalah berusaha bermain terbuka dan menyerang secepat-cepatnya ketika ada celah, bukan bermain lebih ke dalam dengan menumpuk pemain di area belakang. Rangnick memilih pendekatan yang justru bertolak belakang dengan filosofi dia selama ini.

Dia membuat empat perubahan, dengan nama-nama seperti Aaron Wan-Bissaka, Nemanja Matic, Marcus Rashford dipercaya ambil bagian, sementara Alex Telles, Jesse Lingard, Jadon Sancho dan Ronaldo ditepikan.

Alhasil, babak pertama baru berjalan lima menit, kekhawatiran fans Man United langsung terbukti. Duet yang orang-orang sebut dengan duo 'lawak' -- Harry Maguire-Phil Jones -- tak bisa berbuat banyak kala mengantisipasi gol pembuka Luis Diaz.

Proses gol itu terlihat sangat mudah, tak ada defens berarti. Kolaborasi Sadio Mane dan Mohamed Salah memudahkan nama terakhir mengirim umpan silang datar untuk dituntaskan dengan sederhana oleh Diaz.

Proses terjadinya gol kedua juga simpel. Mane mengolah bola di depan kotak penalti sebelum mengirimnya pada Salah di posisi pojok gawang. Sentuhan pertama sempurna dari Sang Raja Mesir sebelum menyontek bola ke sisi kanan De Gea dengan kaki kirinya.

Saat jeda, Rangnick tersadar, dia memainkan sistem yang absurd. Entah sudah kadung terintimidasi dengan pola serangan Liverpool, yang di laga ini sukses menguasai bola mencapai 70 persen lebih!

Jones pun ditarik, sang manajer interim memutuskan bermain lebih terbuka dengan menerjunkan Jadon Sancho. Namun, pria Jerman itu tampak telat dalam mengambil keputusan. Berikutnya, Liverpool tak kesulitan menambah dua gol lagi.

Di menit ke-68, Mane membuat publik Anfield semakin bergemuruh seiring gol ketiga Liverpool sebelum Salah mencetak brace lima menit sebelum pertandingan rampung.

Selepas laga, Rangnick menyampaikan alasan memasang Jones sebagai starter, yang membuat banyak pihak terkejut setengah mati: "Dia harusnya menjadi bagian penting dari lini belakang kami."

"Dia bermain bagus ketika dia tampil di posisi itu [tiga bek] melawan Wolves. Saya harus memutuskan antara dia dan Eric Bailly, dan itulah kenapa saya memilih dia," beber Rangnick kepada MUTV.

Ralf Rangnick Man Utd Atletico Madrid 2021-22Getty Images

Dengan demikian, pasukan Jurgen Klopp telah memenangkan laga kontra Man United dengan skor agregat 9-0 di musim ini setelah di perjumpaan Oktober lalu mereka juga dengan sangat asyiknya meluluhlantakkan Setan Merah lima gol tanpa ampun.

Terakhir kali Man United mengalami kekalahan terbesar dalam dua pertemuan liga terjadi pada edisi 1892/93 ketika mereka dibantai Sunderland 11-0 di laga kandang dan tandang.

"Ini memalukan, mengecewakan, bahkan ini adalah sehina-hinanya," Rangnick menggambarkan keadaan Man United setelah pembantaian tragis dari Liverpool ini.

Wacana pemecatan sebelum musim ini tuntas pun kembali menyeruak. Musim roller-coaster yang dialami Man United di bawah Rangnick jelas tak bisa diterima fans, terlebih jika sampai klub kesayangan mereka gagal tampil di kancah Eropa musim depan.

Masih tersisa lima laga menuju akhir kampanye 2021/22. Namun, permainan Man United sejauh ini seolah jadi manifestasi dari kebingungan seorang Rangnick dalam mengolah tim ini.

Mampukah Wrexham Tembus Premier League?

40357 Vote

Terima kasih telah memberikan vote.

Hasil akan diumumkan segera.

Mampukah Wrexham Tembus Premier League?

  • 62%Ya
  • 38%Tidak
40357 Vote