Romelu Lukaku hanya tampil dalam 15 pertandingan tanpa mencetak gol bagi Chelsea selama periode pertamanya di Stamford Bridge, namun pemain internasional Belgia itu mengklaim pengalaman pahit itu membantunya berkembang jadi lebih komplet sekarang ini.
Striker berusia 28 tahun itu kembali ke London barat pada musim panas ini, sepuluh tahun setelah pertama kali direkrut oleh The Blues dengan predikat sebagai remaja yang menjanjikan.
Lukaku gagal memenuhi ekspektasi di Liga Primer Inggris, tapi kembali satu dekade kemudian sebagai salah satu striker top dan produktif di planet ini serta memiliki bekal berharga untuk bisa bersaing di level tertinggi.
Katanya kepada laman resmi Chelsea tentang periode pertama di klub yang tidak berjalan mulus hingga harus dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan Everton: "Itu menyakitkan sekaligus membantu, tapi saya akan mengatakan itu lebih bermanfaat karena memberi saya mentalitas dan pola pikir yang saya butuhkan untuk menjadi pemain seperti sekarang ini."
"Tim ini sangat bagus namun tidak ada yang melihat kerja ekstra yang mereka lakukan setelah sesi latihan. Sebagai seorang pemuda berusia 18 tahun, saya melihat secara langsung setiap hari seberapa banyak para pemain fokus melatih keahlian mereka."
"Saat itulah saya tahu itulah yang harus Anda lakukan untuk menjadi tipe pemain seperti ini. Saya berkata pada diri sendiri 'ketika saya tidak bermain, inilah yang akan saya lakukan', dan pada dasarnya itu menjadi pola hidup."
Gagal mencetak satu gol pun selama periode karier pertamanya di Chelsea, Lukaku justru moncer dan mengemas 17 gol bersama West Brom dan 104 selama tiga musim berkostum Everton.
Ketajamannya itu membuatnya dibeli Manchester United seharga £75 juta pada 2017, dengan 42 gol lain ditambahkan ke rekeningnya bersama Setan Merah sebelum pindah ke Italia.
Lukaku menjuarai Serie A bersama Inter Milan, membukukan 64 gol hanya dalam 95 penampilan, dan sudah memiliki empat gol atas namanya sejak kembali ke Stamford Bridge dengan kesepakatan transfer £98 juta.
Tentang kemajuan yang telah dibuatnya dan bagaimana perjuangannya mencapai titik saat ini, Lukaku menambahkan: "Saya jauh lebih kalem."
"Saya sudah dewasa dengan peran saya sebagai ayah dan saya lebih santai. Setelah juara di Italia dan mengetahui apa yang diperlukan untuk bisa mencapainya, itu sangat membantu saya. Dalam tiga tahun terakhir, saya telah mampu membangun sesuatu yang dapat saya jalani untuk sisa karier saya."
"Ini bisa rumit namun ketika Anda benar-benar menetapkan pola pikir untuk melakukan sesuatu dan Anda benar-benar mendedikasikan semua yang Anda miliki untuk target itu, Anda bisa mewujudkannya. Saya mengenali kualitas dan bakat saya, tapi saya juga tahu apa yang tidak saya kuasai dan saya benar-benar menghabiskan banyak waktu membenahi kekurangan untuk menjadi pemain yang komplet."
"Sekarang, rasanya bagus. Saya sangat senang dengan kesempatan ini dan kami memulai dengan sangat baik sebagai sebuah tim. Rekan-rekan setim saya telah memudahkan hidup saya dan pelatih melakukan pekerjaan dengan baik. Penampilan kami bagus namun kami selalu mencari tantangan berikutnya."