Zlatan Ibrahimovic mencapai catatan 500 gol di level klub saat AC Milan mengalahkan Crotone dengan skor 4-0 di pekan ke-21 Serie A Italia, Minggu (7/2) malam WIB tadi.
Mantan penyerang internasional Swedia itu membuka skor untuk timnya di babak pertama pada menit ke-30 seusai menuntaskan assist Rafael Leao, dan itu menjadi golnya yang ke-13 di Serie A musim ini.
Ibrahimovic kemudian mengemas gol ke-501 dalam kariernya di babak kedua, selagi brace Ante Rebic di sisa menit menggenapkan kemenangan telak Rossoneri.
Bagaimana Sabaran Gol Ibrahimovic Di Level Klub?
Sekarang ini penyerang jangkung tersebut memainkan musim ke-24 di level profesional, setelah memperkuat sembilan klub berbeda sejak memulai karier bersama Malmo pada 1999.
Brace-nya pada Minggu kemarin merupakan golnya yang ke-82 dan 83 dalam seragam Milan, dan ia melakukan itu selama dua periode.
Satu-satunya klub di mana ia menjaringkan gol lebih banyak terjadi saat ia memperkuat Paris Saint-Germain. Di sana, ia membukukan 156 gol dari 180 penampilan.
Berikutnya adalah 66 gol yang ia cetak untuk Inter Milan antara 2006 dan 2009. Dia merupakan pemain pertama yang bisa berkontribusi 50 gol untuk kedua klub asal Milan.
Karier sosok 39 tahun itu juga diwarnai 18 gol untuk klub pertamanya Malmo, 48 gol untuk Ajax, 26 untuk Juventus, 22 untuk Barcelona, 29 untuk Manchester United dan 53 untuk LA Galaxy.
Di Mana Posisi Ibrahimovic Jika Disejajarkan Dalam Klasemen Topskor Sepanjang Masa?
Ibrahimovic adalah pemain ketiga di abad ke-21 yang sanggup meraih 500 gol di level klub, setelah duo superstar Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dia masih tertinggal jauh dari dua pemain tersebut, namun pemain berikutnya yang tampak memiliki kesempatan untuk menembus 500 gol adalah penyerang Bayern Munich Robert Lewandowski, yang sekarang berada di catatan 463 gol.
Apa Lagi?
Sebagai tambahan untuk golnya di level klub, Ibrahimovic tercatat mengoleksi 62 gol dari 116 penampilannya untuk Swedia. Itu membuatnya kurang 38 gol lagi untuk mencapai torehan 600 gol bagi klub dan negara.
Meski ia telah mengakhiri karier internasionalnya lima tahun lalu, pemain yang biasa dianggap arogan ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, bahkan ia berpeluang memperbaiki catatannya ke depan.