Bertandang ke Estadio de la Ceramica, Arsenal mendapatkan awal yang paling buruk dengan kemasukan gol cepat pada menit kelima.
Samuel Chukwueze mencoba menyerang tim tamu dari sisi kanan namun aksinya diredam di kotak penalti, bagaimanapun juga, pertahanan The Gunners tidak bereaksi cepat atas bola liar sehingga Manu Trigueros menyambarnya dengan tendangan keras yang tidak bisa dihadang Bernd Leno.
Usai tertinggal satu gol, Arsenal tampak tidak langsung tancap gas, mereka masih belum menemukan ritme permainan di markas Villarreal sehingga tuan rumah masih sedikit lebih memberi tekanan.
Villarreal kemudian menghukum Arsenal lagi ketika laga berjalan setengah jam, skema tendangan penjuru tidak berhasil diantisipasi dengan baik oleh pertahanan Gunners sehingga Raul Albiol berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0.
Pada babak kedua, Arsenal masih belum membaik dan bahkan harus lebih menderita ketika Dani Ceballos diusir dari pertandingan setelah menerima kartu kuning kedua akibat melanggar Dani Parejo.
Unggul sepuluh pemain, Villarreal terus menggempur pertahanan The Gunners untuk mencari gol tambahan, tetapi yang terjadi malah kebalikannya. Aksi Bakayo Saka di sisi kanan kotak penalti, dihentikan paksa oleh Trigueros sehingga wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
Nicolas Pepe dipercaya menjadi eksekutor dan ia tidak menyiakan peluang tersebut untuk mengubah skor menjadi 2-1 dan meraih gol tandang yang kerap krusial dalam babak gugur.
Situasi Villarreal terus memburuk dengan giliran pemain mereka yang dihadiahi kartu merah oleh wasit. Etienne Capoue dipaksa mandi lebih cepat usai melanggar Saka dengan cukup keras.
Bagaimanapun juga, tidak ada lagi gol tambahan tercipta di sisa waktu pertandingan, sehingga Villarreal mendapatkan modal positif kemenangan 2-1 untuk pertandingan leg kedua di markas Arsenal.
Sementara skuad besutan Mikel Arteta juga memiliki modal bagus, karena meski kalah mereka berhasil mencetak gol tandang.