Argentina versus Prancis. Duel Lionel Messi-Kylian Mbappe. Raja abadi atau pewaris tahta? Entah, bagaimana lagi mendeskripsikan partai final nanti di Lusail Stadium, Qatar.
Pesepakbola terbaik sepanjang masa akan menghadapi pemain terhebat di generasinya demi memerebutkan gelar paling prestisius di kancah sepakbola, Minggu akhir pekan ini.
Menarik, karena lagi-lagi kita akan disuguhkan tarung duo kolega di Paris Saint-Germain.
Pertandingan ini akan menjadi 'dansa' pamungkas Messi untuk menancapkan legasinya di level internasional dengan meraih trofi dambaan yang telah dimenangkan Mbappe versi remaja, empat tahun lalu di Rusia.
Laga ini juga akan mewakili perputaran generasi secara simbolis bahwa sang raja sudah saatnya mewariskan tahtanya ke sang penerus.
GettyNamun benar, raja di sini adalah raja tanpa mahkota. Kita semua mafhum, betapa King Leo dimabuk-juara Piala Dunia -- sesuatu yang seumur-umur belum pernah dicicipinya di antara lautan prestasi yang telah digapainya.
Dengan segenap jiwa dan raga, Messi akan berupaya keras untuk menegaskan statusnya sebagai 'raja abadi', tapi sang pewaris tahta, Mbappe, bakal terus merongrong.
Sebelum Piala Dunia 2022 bergulir, tepatnya September silam, superstar 23 tahun itu pernah mengirim pesan yang sangat tajam untuk generasi Messi cs bahwa masanya dia sudah tamat dan sekarang waktunya generasi anyar mengambil panggung.
"Saya kira, saya akan memenangkan itu [Ballon d'Or]," tegas Mbappe kepada New York Times.
Getty Images"Saya selalu menegaskan bahwa saya memimpikan segalanya. Saya tidak punya batas. Jadi tentu, seperti yang Anda bilang, ini adalah generasi baru. Ronaldo, Messi - Anda akan selesai!"
"Kami harus menemukan pemain lain, pemain yang baru," tandas Mbappe.
Apa pun itu, pengujung pekan ini, seluruh insan sepakbola akan disuguhkan satu panorama spektakuler di dunia sepakbola: raja itu mungkin akan abadi [Messi] atau kini saatnya pewaris tahta berbicara [Mbappe].
