OLEH ADHE MAKAYASAIkuti di twitter
Lee Johnson selaku manajer Bristol City menyejajarkan Manchester City arahan Pep Guardiola dengan tim-tim terbaik di Inggris seperti Manchester United periode Sir Alex Ferguson dan Liverpool sebelum era Liga Primer.
City di bawah arahan Guardiola terus mendulang rekor, dengan mereka kini unggul 15 poin di puncak klasemen liga tanpa sekali pun menelan kekalahan. Lebih dari itu, City bahkan sempat memiliki 18 laju kemenangan beruntun di liga yang menempatkan mereka sebagai tim terbaik musim ini.
Johnson kini akan membawa pasukannya untuk menghadapi City di leg pertama semi-final Piala Liga, Rabu (10/1) dini hari WIB, dan ia menilai lawannya itu merupakan tim hebat.
“Saya pikir mereka [City] ada di atas sana dengan tim terbaik yang pernah Inggris saksikan,” kata Johnson di sesi konferensi pers.
“Ada banyak tim hebat di masa lalu – Man United pimpinan Sir Alex Ferguson dengan ‘Class of 92’ dan sebelum itu ada tim hebat Liverpool.
“Namun saya pikir, seiring waktu berjalan, kemungkinan tim ini [City] akan memiliki sejarahnya sendiri sebagai salah satu tim terbaik yang pernah bertanding di Inggris.
“Mereka punya banyak pemain kelas dunia di setiap posisi, mereka punya banyak pemain kelas dunia di bangku cadangan, dan mereka punya sejumlah pemain U-23 terbaik di dunia pula.”
Di Piala Liga, Bristol merupakan tim kejutan dengan mengalahkan empat klub Liga Primer seperti Watford, Stoke City, Crystal Palace dan terakhir Manchester United.
Johnson menambahkan: “Untuk mengalahkan tim seperti Man United – dan mengalahkan mereka dengan pantas, tanpa kebetulan – itu jelas memberi kami kepercayaan diri.
“Kami berkompetisi dengan sangat baik melawan tim-tim papan atas dan para pemain telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki rasa takut saat bertanding.
“Terkadang saya melihat pertandingan Manchester City dan tim-tim lawan langsung ketakutan sejak menit awal, namun kami akan bertandang ke sana dan bakal memberi perlawanan.
“Tantangan utama bagi kami adalah menampilkan permainan kami, karena tim Guardiola tidak membiarkan lawan untuk memainkan gaya mereka.”