Pertandingan langsung dihentikan saat kedudukan 2-3 setelah kiper RKC Etienne Vaessen mencoba mengantisipasi pergerakan striker Ajax Bryan Brobbey hingga benturan tak bisa dihindari.
Vaessen tergeletak tak bergerak di atas lapangan pada menit ke-84 seturut kejadian tersebut dan wasit menghentikan permainan untuk kemudian memanggil staf medis.
Situasi menjadi lebih parah ketika para pemain RKC mengerumuni sang kiper agar suporter tidak melihatnya saat mendapatkan perawatan.
Sosok berusia 28 tahun itu segera ditandu keluar dari lapangan dan pemain dari kedua tim dibawa ke lorong sebagaimana wasit meninjau situasi.
Tak lama setelah itu, diumumkan bahwa sisa pertandingan tidak akan dilanjutkan pada Sabtu (30/10) malam waktu setempat.
Belakangan, Frank van Mosselveld, direktur RKC, memberikan kabar positif tentang Vaessen, menegaskan bahwa dia dalam keadaan sadar ketika meninggalkan stadion.
Mosselveld mengatakan kepada wartawan: "Dia sadar kembali dan dibawa ke rumah sakit. Etienne sempat tak sadar sebentar. Pujian besar bagi petugas medis yang segera mengikuti protokol dan memulai resusitasi. Ini mengejutkan orang-orang yang melihatnya karena kemudian Anda langsung berpikir itu masalah jantung, tapi tidak seperti itu.
"Etienne memang sempat pingsan beberapa saat. Petugas medis segera melakukan resusitasi, tapi sepertinya tidak ada masalah jantung. Saat dibawa keluar lapangan, dia sudah bangun kembali, tapi dia tidak tahu di mana dia berada.
"Jelas ini berdampak besar. Cukup mengejutkan. Juga terlihat serius dengan [ia ditutup] seprai dan lainnya."
Setelah pertandingan dipastikan dihentikan, para pemain RKC kembali ke lapangan untuk memberikan tepuk tangan kepada para suporter.
Beberapa pemain tim tuan rumah menangis saat mereka mengitari lapangan, dan bek Dario van den Buijs berada dalam kondisi yang sangat tertekan. Ia bahkan harus dihibur oleh penyerang andalan Michiel Kramer dan kemudian terlihat dipeluk oleh salah satu suporter.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)



