Denmark winning Euro 1992Getty

Kilas Balik Piala Eropa - Euro 1992


TUAN RUMAH EURO 1992: SWEDIA


Kejuaraan Eropa kesembilan digelar di Swedia, yang bersaing dengan Spanyol dalam perebutan hak tuan rumah. Posisi Spanyol kemudian melemah karena sudah dipastikan menggelar Expo 1992 serta Olimpiade di Barcelona.

Swedia pun menjadi tuan rumah turnamen besar untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1958. Stadion yang dipilih adalah Ullevi di Gothenburg, Rasunda di Solna, Malmo, dan Idrottsparken di Norrkoping. Menariknya, ibukota dan kota terbesar Swedia, Stockholm, tidak menggelar satu pun pertandingan.

Berkat hak tuan rumah pula Swedia tampil untuk kali pertama di putaran final Euro. Di turnamen ini juga untuk kali pertama nama pemain dicantumkan di setiap kostum.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

DATA & STATISTIK


Karl-Heinz Riedle Germany Euro 1992Getty
   
 Jumlah Peserta 8
 Juara: Denmark
 Runner-Up: Jerman
 Total Gol: 32 (2,13 per laga)
 Topskor: 3 Gol - Henrik Larsen (Denmark), Karl-Heinz Riedle (Jerman), Dennis Bergkamp (Belanda), Tomas Brolin (Swedia)
 Total Penonton: 430.111 (28.674 per laga)
 Nama-Nama Stadion: Ullevi (Gothenburg), Rasunda Stadium (Solna), Malmo Stadium (Malmo), Idrottsparken (Norrkoping)

KUALIFIKASI


Perubahan lansekap politik Eropa turut memberikan dampak terhadap Euro. Uni Soviet yang sudah lolos, dengan menjuarai Grup 3 dan mengungguli Italia, pecah. Di putaran final, Uni Soviet bertanding dengan seragam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), yang mencakup Rusia, Ukraina, Belarusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Kyrgyzstan, Armenia, Azerbaijan, Moldova, dan Tajikistan.

Yugoslavia juga lolos dari Grup 4, tetapi nasibnya lebih buruk karena dilanda perang saudara. Dua pekan sebelum putaran final, Komisi Keamanan PBB menjatuhkan sanksi kepada Yugoslavia. FIFA bereaksi dengan membekukan sepakbola Yugoslavia sehingga UEFA memanggil Denmark untuk menggantikan tempat mereka di Swedia.

Jerman tampil di putaran final sebagai negara bersatu. Tampil menggunakan jatah Jerman Barat di Grup 5, Jerman Timur yang tergabung d grup yang sama otomatis dileburkan. Jerman bersatu menjuarai grup ini dengan selisih satu poin dari Wales.

Prancis memenangi Grup 1 dengan rekor sempurna. Delapan kali bertanding dan delapan kali menang. Les Bleus, yang dilatih Michel Platini, memimpin grup dengan selisih enam poin di atas Cekoslowakia. Grup 2 berjalan lebih ketat karena Skotlandia hanya berselisih dua poin dari empat besar klasemen akhir. Untuk kali pertama Skotlandia tampil di putaran final Euro.

Juara bertahan Belanda mengungguli Portugal dengan dua poin di Grup 6. Marco van Basten memborong delapan dari 17 gol yang dilesakkan Belanda sepanjang kualifikasi. Di Grup 7, Inggris harus bekerja keras setelah terlalu sering bermain imbang. Butuh satu poin dari Polandia di laga terakhir dan 13 menit menjelang kepastian tersingkir, Gary Lineker menyamakan kedudukan dan mengirim mereka ke putaran final mengatasi persaingan dengan Irlandia.

Babak Grup 
Grup 1:Prancis, Cekoslowakia, Spanyol, Islandia, Albania
Grup 2:Skotlandia, Swiss, Rumania, Bulgaria, San Marino
Grup 3:CIS (Uni Soviet), Italia, Norwegia, Hongaria, Siprus
Grup 4:Yugoslavia*, Denmark, Irlandia Utara, Austria, Kepulauan Faroe
Grup 5:Jerman, Wales, Belgia,  Luksemburg
Grup 6:Belanda, Portugal, Yunani, Finlandia, Malta
Grup 7:Inggris, Republik Irlandia, Polandia, Turki

*) Yugoslavia didiskualifikasi


PUTARAN FINAL


Kim Vilfort Denmark 1992Getty

Kisah sejati turnamen ini adalah Denmark. Hanya 11 hari bersiap, Denmark berhasil mengimbangi Inggris, yang tidak tampil meyakinkan, tanpa gol. Dikalahkan tuan rumah Swedia 1-0 pada laga kedua, Denmark berhadapan dengan Prancis pada laga penentu tiket semi-final. Lars Elstrup berhasil menjadi pahlawan Denmark dengan skor 2-1.

Dari Grup A ini, Swedia tampil sebagai juara setelah mengalahkan Inggris 2-1. Bernafsu mencari kemenangan, Inggris berhasil unggul melalui David Platt, tapi kemudian dijebol Jan Eriksson dan Tomas Brolin. Sehabis laga, manajer Graham Taylor terkenal mengatakan "Swedia bermain lebih Inggris daripada Inggris sendiri".

Belanda mengatasi juara dunia Jerman di Grup B. Jerman menyusul lolos berkat bantuan Skotlandia yang mengalahkan CIS 3-0. Jerman bermain imbang melawan CIS, mengalahkan Skotlandia 2-0, tetapi kalah 3-1 menghadapi Belanda.

Ketika orang-orang ramai membicarakan laga ulangan Belanda-Jerman sebagai final ideal, Denmark meledak. Henrik Larsen dua kali membawa Denmark mengungguli Belanda di semi-final, tetapi dua kali pula Oranje membalas melalui Dennis Bergkamp dan Frank Rijkaard. Tidak ada gol pada perpanjangan waktu, pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Peter Schmeichel berhasil membendung penalti Van Basten, satu-satunya eksekutor yang gagal menjalankan tugas, sehingga Denmark melaju ke babak puncak.

Lawan Denmark di final adalah Jerman, yang mengalahkan Swedia 3-2. Penalti Brolin diimbangi Thomas Hassler. Dua gol Karl-Heinz Riedle kemudian menentukan arah kemenangan untuk Jerman meski Kennet Andersson berhasil membalas satu gol untuk tuan rumah.

Grup 1   
Swedia1-1Prancis10 Juni, Rasunda
Denmark0-0Inggris11 Juni, Malmo
Prancis0-0Inggris14 Juni, Malmo
Swedia 1-0Denmark14 Juni, Rasunda
Swedia 2-1Inggris17 Juni, Rasunda
Prancis1-2Denmark17 Juni, Malmo
Klasemen M M S K SG P
1. Swedia3210+25
2. Denmark311103
3. Prancis3021-12
4. Inggris3021-12
 
Grup 2   
Belanda1-0Skotlandia12 Juni, Ullevi
CIS (Uni Soviet)1-1Jerman12 Juni, Idrottsparken
Skotlandia0-2Jerman15 Juni, Idrottsparken
Belanda0-0CIS (Uni Soviet)15 Juni, Ullevi
Belanda 3-1Jerman18 Juni, Ullevi
Skotlandia 3-0CIS (Uni Soviet)18 Juni, Idrottsparken
Klasemen M M S K SG P
1. Uni Soviet3210+35
2. Belanda320103
3. Republik Irlandia311102
4. Inggris3021-32
 
Semi-Final   
Swedia2-3Jerman21 Juni, Rasunda
Belanda2-2 (aet)
4-5 (pen)
Denmark22 Juni, Ullevi
Final    
Denmark2-0Jerman26 Juni, Ullevi
 

FINAL: DENMARK 2-0 JERMAN


Kim Vilfort Denmark 1992Getty

Dengan status juara dunia dan empat kali menembus final Euro, wajar jika Jerman sangat diunggulkan di babak puncak. Denmark, yang tampil sebagai pengganti Yugoslavia, menjadi tim kuda hitam dan pada akhirnya mampu mengejutkan turnamen.

Schmeichel sempat beberapa kali melakukan penyelamatan atas peluang yang diperoleh Riedle, Stefan Reuter, dan Guido Buchwald. Setelahnya, Denmark bangkit. Pada menit ke-19, John Jensen tidak menyia-nyiakan umpan Flemming Poulsen untuk memberikan keunggulan bagi Denmark. Sebelumnya, Jensen hanya pernah sekali mencetak gol dalam 47 penampilan internasional. Pemain Arsenal itupun membutuhkan 98 pertandingan sebelum mencetak gol untuk klubnya.

Ditangani Richard Moller Nielsen, Denmark sukses membendung tekanan demi tekanan Jerman dan mengandalkan setiap kesempatan serangan balik. Kim Vilfort, baru saja kembali setelah menjenguk anak perempuannya yang mengidap leukemia, menaklukkan Bodo Illgner, 12 menit sebelum bubaran, untuk menggandakan keunggulan Denmark. Skor bertahan hingga usai.

Saat Denmark naik podium, Schmeichel mengakui, "Kami masih tak percaya atas apa yang sudah kami lakukan."


PERTANDINGAN TERBAIK: BELANDA 3-1 JERMAN


Pertandingan klasik dari Grup B ini merupakan ulangan semi-final Euro 1988. Sekali lagi Belanda tampil sebagai pemenang. Cedera memang melanda skuad Jerman yang ditangani Berti Vogts, tetapi Belanda tampil lebih mobil dan bertenaga.

Frank Rijkaard dan Rob Witschge dengan cepat memberikan keunggulan ganda untuk sang juara bertahan. Tendangan akrobatik Van Basten menghantam mistar dan kemudian Jurgen Klinsmann membalas untuk Jerman. Pertandingan akhirnya diselesaikan oleh Dennis Bergkamp melalui sundulan terarah.


PEMAIN TERBAIK


Peter Schmeichel saving a penalty at Euro 1992Getty

Terpilih sebagai Kiper Terbaik Dunia 1992, Peter Schmeichel melakukan sejumlah penyelamatan penting sepanjang turnamen yang menentukan gelar juara Denmark. Salah satunya adalah ketika mematahkan eksekusi penalti Marco van Basten pada adu penalti semi-final. Di final, Schmeichel mengatasi umpan silang Jerman dengan satu tangan, serta tampil penuh percaya diri di bawah gawang.

Saat 22 kali membawa gawang Manchester United tidak kebobolan, Schmeichel dinobatkan lagi sebagai kiper terbaik 1993. Rekor itu pula yang membantu United merebut gelar liga pertama dalam 26 tahun terakhir. Setelahnya, gelar mengalir deras. Schmeichel merebut lima kali Liga Primer, tiga Piala FA, satu Piala Liga, dan satu Liga Champions. Setelah bergabung dengan United sejak 1991, Schmeichel kemudian bermain untuk Sporting Lisbon, Aston Villa, dan Manchester City.

Kini, Schmeichel aktif sebagai presenter televisi Inggris dan Denmark, serta menjadi komentator sepakbola.


MOMEN TERBAIK


Tidak banyak yang menyangka Denmark akan mengalahkan Belanda di semi-final, meski melalui adu penalti. Brian Laudrup dan Henrik Andersen cedera serta John Sivebaek mulai terpincang-pincang. Namun, ketika Schmeichel mampu mematahkan eksekusi kedua yang diambil Van Basten, sejarah pun tercipta.

Iklan