Jude Bellingham NxGnGetty/Goal

Jude Bellingham: Gelandang Modern Sempurna Yang Ditarget Man United Senilai £30 Juta

Dalam darah Jude Bellingham, ada naluri mencetak gol.

Ayahnya, Mark, bermain di non-liga di Inggris sebagai striker selama 15 tahun. Parti-time sebagai pencetak gol, full-time sebagai sersan polisi, dia mengklaim telah mencetak gol 700 kali dalam 850 pertandingan selama berkarier.

Satu prestasi yang mengesankan, tapi putranya sedang menuju kehidupan sepakbola yang jauh lebih istimewa.

Saat baru 16 tahun, Bellingham junior menjadi target Manchester United, dengan klub terbesar di negeri itu dilaporkan siap melepas mahar £30 juta demi mengangkut sang remaja ke Old Trafford.

Apakah itu kesepakatan yang akan terjadi Januari atau menanti hingga musim panas, jelas bahwa Bellingham membuat banyak orang terkesima karena performa eloknya bersama Birmingham City.

Lahir di Stourbridge, Bellingham bergabung dengan akademi Birmingham di usia delapan tahun dan segera mulai menimba ilmu di berbagai jenjang usia di klub.

Ketika berumur 15 tahun, dia mulai terlibat di tim U-23, membuat debut pada Oktober 2018 melawan Nottingham Forest. Dia hanya perlu 27 menit di lapangan untuk membuat segalanya terasa spesial setelah dimasukkan sebagai pemain pengganti, mencetak satu-satunya gol di laga itu tiga menit sebelum bubar dengan penyelesaian dari jarak dekat.

Dari sana, dia melanjutkan perkembangannya, menambah dua gol lagi dalam sembilan penampilan bagi skuad U-23 sebelum dibawa manajer Garry Monk untuk tampil di tim utama dalam laga derby menghadapi rival Midlands, West Bromwich Albion, Maret 2019.

Walaupun Bellingham tidak masuk ke skuad matchday, promosi itu menjadi bukti lebih lanjut bahwa mereka yang berada di St Andrews yakin, dia kian dekat dengan pintu tim senior.

Jude Bellingham - Birmingham CityGetty Images

Monk kemudian dipecat Birmingham pada musim panas 2019, dengan klub mengklaim bahwa mantan manajer Leeds United itu memanfaatkan posisinya untuk merekrut beberapa pemain, diwakili oleh James Featherstone, yang juga bertindak sebagai agen Monk.

CEO Birmingham Xuandong Ren juga meyakini bahwa Monk berusaha menghubungkan Featherstone dengan beberapa pemain muda terbaik di klub, salah satunya Bellingham.

"Dia adalah pemain dengan rating tertinggi di kelompok usia itu," tutur Ren kepada Daily Mail. "Dia adalah kapten Inggris U-16 dan akan diinginkan oleh banyak klub di seluruh dunia. Para scout dari penjuru dunia datang untuk menyaksikan dia tampil. Saya bisa bermain sepanjang hari dengan isu ini tapi saya merasa saya harus membela klub saya dan bos saya perihal ini."

Terlepas dari kepergian Monk, penunjukan asistennya, Pep Clotet, sebagai suksesor dia berarti jalan Bellingham menuju tim utama masih jauh dari kata terputus, dan sang remaja bergabung ke skuad senior dalam tur pramusim ke Portugal setelah menandatangani kontrak beasiswa dua tahun yang membuat dia bisa mengantungi £145 per pekan.

Performa impresifnya baik ketika di luar negeri dan saat kembali ke Birmingham dalam persiapan klub memulai musim membuat dia diberi seragam No.22 untuk kampanye 2019/20. Dia segera mengenakan nomor itu di lapangan saat menjadi pemain termuda klub yang pernah ada dengan bermain di usia 16 tahun, 38 hari, setelah mengisi starting XI menghadapi Portsmouth di Carabao Cup, 6 Agustus. The Blues tumbang 3-0 dari rival League One mereka itu, tapi media lokal menilai Bellingham sebagai man of the match karena performa mengilapnya di sisi kanan lini tengah tim.

Bellingham harus menunggu sampai 25 Agustus untuk merasakan sensasi Championship, di mana dia main dari bangku cadangan di beberapa menit terakhir saat tim kalah dari Swansea City. Enam hari kemudian, dia kembali main sebagai pengganti, kali ini bentrok dengan Stoke City, tapi mencetak gol kemenangan 2-1, yang menjadikannya sebagai pencetak gol termuda Birmingham.

Pertandingan berikutnya melawan Charlton Athletic menandai penampilan perdana Bellingham sebagai starter di tim senior. Dia kembali mencetak gol kemenangan, kali ini dalam raihan 1-0, setelah diplot di sisi kiri. Tercatat, dia mengemas 18 penampilan dalam 29 pertandingan musim ini, berkontribusi empat gol.

Jude Bellingham GFXGetty/Goal

*Statistik per Mei 2020

"Yang saya lihat dari Jude adalah semakin banyak laga yang dimainkannya, semakin sulit bagi saya untuk melihat batas penampilannya," puji Clotet dikutip Sky Sports Desember lalu. "Saya hanya punya perasaan bahwa dia semakin baik dan baik."

"Dia semakin terbiasa dengan liga dan semakin terbiasa dengan posisi yang dimainkannya. Dia tidak hanya fokus pada bermain. Dia fokus untuk membantu kami menang. Yang paling mengejutkan saya adalah betapa kuatnya dia secara mental untuk mengatasi semua ini. Dia tidak pernah menyerah. Setiap kesalahan kecil, jadi kesempatan bagi dia untuk belajar. Dia begitu impresif."

Clotet sebagian besar memasang Bellingham sebagai gelandang sentral -- posisi dia yang paling natural -- setelah di awal-awal bermain di sektor sayap, namun sang youngster tampak nyaman bermain di posisi mana pun di lini tengah. Dia juga pernah bermain sebagai striker tengah saat menang atas Reading Desember lalu, tapi permainan energiknya jauh lebih cocok sebagai box-to-box ketimbang bertahan di sepertiga terakhir lapangan. 

Tidak sungkan melakukan tekel, Bellingham punya segala atribut fisik di tubuhnya untuk bisa menyatu dengan permainan. Tentu, dia memang kurang pengalaman, tapi jelas kenapa klub seperti United, yang terbilang kekurangan gelandang berkualitas, sangat tertarik.

Soal apakah dia bisa mengisi lubang yang ditinggalkan Paul Pogba jika bintang Prancis ini hengkang masih bisa diperdebatkan, tapi Bellingham punya kemampuan yang sama dengan pemain juara Piala Dunia itu ketika di usia muda. Nilai jual £30 juta tidak terlihat kemahalan sekarang ini, apalagi Bellingham kian membuktikan kapasitasnya sebagai youngster potensial bersama klub barunya Borussia Dortmund. Bukan mustahil, tahun-tahun mendatang akan jadi miliknya.

Iklan