Perasaan aman dan nyaman Lionel Messi di tim Argentina menjadi kunci keberhasilan Albiceleste, demikian diungkap pelatih Jorge Sampaoli.
Messi menutup kemajalannya di Piala Dunia 2018 dengan mencetak gol pembuka Argentina melawan Nigeria, lalu voli Marcos Rojo di pengujung laga memastikan tiga poin Tim Tango setelah Victor Moses menyamakan skor melalui penalti di awal babak kedua.
Ini adalah taktik ketiga yang digunakan Sampaoli selama turnamen di Rusia setelah ia kerap dikritik lantaran dianggap tak mampu mengeluarkan potensi terbaik La Pulga di dua partai sebelumnya.
“Ketika Leo datang dan memeluk saya, itu membuat saya bangga dan gembira, karena ia tahu saya sangat bergairah setiap harinya,” papar Sampaoli.
“Posisinya di tim ini – bermain dengan tiga gelandang dan Leo berada di sisi kanan, berusaha menciptakan lebih banyak umpan ke depan untuk mendapatkan gol.
“Seorang pelatih yang melatih Leo tahu semua orang di sekitarnya harus membuat dia merasa aman, dan jika kami bisa menciptakan umpan untuk Leo, maka kami menciptakan peluang. Jika tidak, kami menderita.
“Kami memiliki pemain terbaik di dunia dan pemain lain harus mendapat manfaat dari itu. Itu sebabnya saya katakan laga melawan Kroasia adalah masalah kami, bukan masalah dia.”
Kubu Nigeria menentang keputusan wasit yang tidak menghadiahkan penalti saat bola mengenai tangan Rojo sebelum bek Manchester United itu mencetak gol kemenangan. Namun, Sampaoli menegaskan timnya pantas menang.
“Kami memiliki rencana dan saya pikir babak pertama berjalan dengan baik. Kami lebih baik dibanding Nigeria. Kami juga mampu bergerak ke depan dan memiliki banyak sentuhan di lini tengah,” imbuhnya.
“Setelah penalti, kami sedikit gugup dan khawatir tidak lolos, tapi pada akhirnya kami senang.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, pemain saya bermain dengan hati. Mereka harus melakukan hal sulit, dan sekarang ini adalah kesempatan bagus untuk masa depan. Sekarang kami butuh konsistensi. Setiap laga adalah final. Kami harus kohesif untuk menang lawan Prancis.”
