Pertandingan antara Indonesia dan Kamboja tidak lagi memperebutkan tiket menuju babak semi-final. Kedua negara telah dipastikan tersingkir dari turnamen setelah sama-sama menelan dua kekalahan telak di laga-laga sebelumnya. Baik Indonesia maupun Kamboja kini berstatus eliminated dalam klasemen resmi Grup A.
Dengan demikian, fokus pertandingan ini telah bergeser secara fundamental. Dari yang semula merupakan ajang untuk meraih poin demi kualifikasi, kini laga ini menjadi pertarungan untuk memperebutkan kehormatan dan menghindari posisi sebagai juru kunci grup. Ini adalah sebuah laga "penebusan martabat", sebuah kesempatan terakhir bagi kedua skuad untuk mengakhiri kampanye yang sangat mengecewakan dengan sebuah catatan positif, entah itu gol pertama, poin pertama, atau bahkan kemenangan pertama. Laga ini menjadi ujian karakter dan resiliensi mental bagi dua tim yang datang dengan luka dan tekanan besar untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan.
Berikut GOAL sajikan hal yang perlu Anda ketahui tentang laga Indonesia vs Kamboja di AFF Women's Championship 2025, termasuk saluran TV, live streaming, dan masih banyak lagi...
Cara Menonton Indonesia vs Kamboja
| Stasiun TV | RCTI |
| Live Streaming | Vision+ |
Pertandingan AFF Women's Championship 2025 antara Indonesia dan Kamboja akan disiarkan secara live streaming di Vision+ serta saluran televisi digital terestrial RCTI pada Selasa, 12 Agustus 2025 pukul 19:30 WIB.
Cara Menonton Di Mana Saja Dengan VPN
Jika Anda berada di luar negeri, Anda mungkin perlu menggunakan jaringan privat virtual (VPN) untuk menonton pertandingan. VPN, seperti NordVPN, memungkinkan Anda membuat koneksi aman secara daring saat streaming. Jika Anda tidak yakin VPN mana yang harus digunakan, lihat panduan GOAL tentang VPN terbaik untuk streaming olahraga.
Jadwal Kick-Off Indonesia vs Kamboja
|
|
|---|---|
| Tanggal: | 12 Agustus 2025 |
| Kick-off: | 19:30 WIB |
| Venue: | Phu Tho, Viet Tri |
Duel Indonesia vs Kamboja di matchday ketiga AFF Women's Championship 2025 akan dihelat di Phu Tho, Viet Tri, pada Selasa, 12 Agustus 2025 pukul 19:30 WIB.
Kabar Tim Indonesia
Secara fisik, tidak ada laporan mengenai cedera serius yang menimpa para pemain Timnas Putri Indonesia setelah laga berat melawan Vietnam. Sebelum turnamen dimulai, pelatih Joko Susilo telah mengonfirmasi bahwa seluruh pemain dalam kondisi siap tempur, meskipun ada keluhan mengenai kelelahan akibat perjalanan dan adaptasi cuaca panas di Vietnam. Namun, "cedera" yang sesungguhnya dan paling parah justru bersifat non-fisik. Dua kekalahan telak dengan skor 7-0 secara beruntun dipastikan telah menguras energi mental dan meruntuhkan moral skuad. Tugas terbesar tim pelatih menjelang laga kontra Kamboja bukanlah soal taktik, melainkan pemulihan kondisi psikis para pemain dan upaya membangkitkan kembali semangat juang mereka yang terkoyak.
Kondisi ini tidak bisa dipisahkan dari konteks yang lebih besar yang melingkupi persiapan tim. Performa buruk di Vietnam merupakan gejala dari masalah yang lebih dalam. Tim yang berlaga saat ini adalah skuad yang dibentuk dalam kondisi darurat. Pelatih Joko Susilo berstatus sebagai caretaker yang ditunjuk dalam waktu singkat untuk menggantikan Satoru Mochizuki. Lebih krusial lagi, turnamen ini diselenggarakan di luar kalender resmi FIFA, yang menjadi pukulan telak bagi kekuatan tim. Akibatnya, PSSI tidak dapat memanggil sejumlah pemain pilar yang merumput di luar negeri, seperti bintang muda Claudia Scheunemann, serta pemain bertahan Safira Ika dan penyerang Sheva OK. Joko Susilo bahkan mengungkapkan bahwa skuad yang ia bawa mengalami perubahan hingga "hampir 70 persen" dari skuad ideal yang tampil di Kualifikasi Piala Asia sebelumnya. Absennya para pilar ini secara drastis mengurangi kekuatan, kedalaman, dan kohesi tim, yang pada akhirnya terefleksi pada hasil di lapangan.Kabar Tim Kamboja
Kondisi tim Kamboja menjelang laga terakhir ini merefleksikan situasi yang dialami Indonesia. Tidak ada laporan mengenai pemain yang mengalami cedera fisik, namun kelelahan mental setelah kebobolan 13 gol dalam dua pertandingan dipastikan menjadi tantangan utama. Tim berjuluk Angkor Warriors ini memasuki turnamen dengan status sebagai tim yang paling tidak diunggulkan di Grup A, baik dari segi peringkat FIFA (118) maupun pengalaman di level regional. Oleh karena itu, dua kekalahan telak yang mereka derita, meskipun menyakitkan, dapat dilihat sebagai bagian dari kurva pembelajaran yang sejalan dengan status mereka sebagai tim yang sedang dalam fase pembangunan intensif.
Proyek pembangunan ini berada di bawah arahan pelatih asal Jepang, Gyotoku Koji, yang menangani tim untuk turnamen ini. Dalam konferensi pers pasca-laga melawan Vietnam, Coach Koji secara terbuka dan realistis mengakui adanya perbedaan kualitas yang sangat jauh antara timnya dengan kekuatan tradisional seperti Vietnam dan Thailand. Ia juga menekankan bahwa fokusnya saat ini adalah pada pengembangan talenta-talenta lokal Kamboja, dan ia pribadi tidak mendukung program naturalisasi massal sebagai jalan pintas. Pernyataan ini mengindikasikan adanya sebuah visi jangka panjang yang jelas dan realistis dari federasi sepak bola Kamboja. Turnamen seperti Piala AFF Wanita ini tidak dilihat sebagai ajang untuk meraih gelar, melainkan sebagai laboratorium untuk menguji pemain, menimba pengalaman internasional, dan mengukur kemajuan proyek mereka.
