Pep Guardiola & Simone Inzaghi - Manchester City, Inter MilanGetty Images

Adu Mekanik Guardiola Vs Inzaghi: Si Banyak Trofi Tapi Gagal Melulu Di Eropa Vs. Si Jago Cup Nirpengalaman UCL

Istanbul menanti duo terbaik Eropa saat ini untuk berebut singgasana: Inter Milan versus Manchester City di final Liga Champions 2022/23, malam ini.

Kedua tim berada di puncak performa mereka seturut The Cityzens berhasil mengklaim trofi Liga Primer Inggris ketiga secara beruntun, sementara Nerazzurri baru saja angkat gelar Coppa Italia kedua, juga secara konsekutif.

Tak hanya itu, Inter dan Man City juga sama-sama akan mempertaruhkan status treble di Istanbul nanti, dengan klub asuhan Guardiola itu tinggal selangkah lagi menyandingkan titel EPL dengan trofi UCL dan Piala FA, di mana sudah mencapai final untuk berhadapan dengan Manchester United.

Adapun pasukan Simone Inzaghi, di ambang treble mini seiring keberhasilan mengklaim Piala Super Italia di awal tahun dan teranyar Coppa Italia.

Menarik mencermati duel antara Inter dan City, mengingat pelatih masing-masing tim punya prestasi yang boleh dibilang kontras sekaligus unik.

Anda boleh menyebut Inzaghi adalah pelatih anak bawang, raihan trofi dia juga tak seberapa, bila dikomparasi dengan jajaran manajer elite Eropa. Meski begitu, juru taktik 47 tahun itu bisa dikatakan spesialis turnamen.

Untuk diketahui, selama mengabdi bagi Inter dalam dua musim, Inzaghi sukses mengukir rekor 100 persen di babak final dengan memenangkan empat dari empat partai puncak yang dilakoninya!

Simone InzaghiGetty

Final pertama yang dimenangkan Inzaghi bersama La Beneamata terjadi di tahun lalu ketika dia menaklukkan Juventus selaku pemegang Coppa Italia 2020/21 di ajang Piala Super Italia. Di tahun itu, Inter polesan Inzaghi kemudian menutupnya dengan rengkuhan Coppa Italia.

Di awal tahun ini, Inzaghi kembali mempersembahkan Piala Super Italia setelah menaklukkan juara bertahan Serie A sekaligus rival abadi, AC Milan, di final dengan skor telak 3-0. Momen magis Inzaghi terulang sebagaimana tahun lalu dengan dirinya kembali menghadiahi klub Coppa Italia kedua beruntun usai Inter melibas Fiorentina 2-1.

Secara total, Inzaghi sukses memenangkan tujuh dari delapan final dalam perjalanan karier manajerialnya. Di luar Inter, tiga trofi cup yang direngkuhnya itu ketika dia pertama kali menjadi pelatih dengan menangani Lazio [dua Piala Super Italia, satu Coppa Italia].

Partai puncak Liga Champions musim ini merupakan final turnamen kesembilan dalam karier Inzaghi atau final ajang Eropa pertama seumur-umur dia melatih. Inzaghi jelas nirpengalaman di Eropa, tapi akankah sang spesialis melanjutkan tuahnya 10 Juni mendatang?

Bakal sangat kontras bila kemudian membandingkan koleksi trofi Inzaghi dengan manajer elite sekaliber Guardiola. Malang melintang di Spanyol, Jerman hingga Inggris, peracik strategi berusia 52 tahun itu sudah merasakan kejayaan di tiga liga top Eropa.

Kabinet Guardiola disesaki 33 piala dari berbagai ajang mayor selama berpetualang di Barcelona, Bayern Munich dan Man City. Namun, bagaimana rekor Guardiola di Liga Champions?

Guardiola termasuk salah satu manajer berpengalaman di kompetisi kasta teratas Eropa itu, tapi dia juga terhitung sebagai sosok yang kerap menuai kegagalan di ajang ini.

Pep Guardiola Barcelona UCL trophyGetty Images

Kecuali dua trofi yang dimenangkannya semasa melatih Barca [2008/09 dan 2010/11], Pep terbilang sering merasakan kegetiran di Liga Champions. Pelatih yang dikenal dengan permainan penguasaan bola tingkat dewa itu sekali tersingkir di babak 16 besar pada 2017. Kemudian berturut-turut selama tiga tahun berikutnya tereliminasi di fase perempat-final.

Gagal di semi-final lebih sering lagi [enam kali]. Padahal tinggal selangkah lagi untuk juara, dia malah harus mengepak koper di periode 2010, 2012, 2014, 2015, 2016 dan 2022.

Bersama Man City, Guardiola sebetulnya pernah menggapai final di musim 2020/21. Nahas, saat menghadapi rival Inggris, Chelsea, pelatih yang kaya akan taktik itu tak bisa berbuat apa-apa di hadapan seorang Thomas Tuchel.

Namun, Guardiola masih bisa membanggakan diri di depan Inter dan Inzaghi bahwa dirinya pernah menjadi tonggak sejarah Barca dengan meraih treble winners pada 2008/09 dan kembali angkat trofi UCL dua musim berselang.

Inzaghi jelas termotivasi mengulangi dongeng epik treble winners Jose Mourinho di 2010, meski yang kali ini ukurannya hanya 'Mickey Mouse treble'. Namun, Guardiola jauh lebih berhasrat lagi untuk meraih trofi UCL pertama di luar Barca sekaligus meraih treble sejati kedua dalam kariernya.

Final di Istanbul sudah pasti akan menghadirkan tontonan nan dahsyat!

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0