Houssem Aouar

Houssem Aouar & Umpan Terobosan, Sesuatu Yang Ingin Dinikmati Kembali Fans Arsenal

"Ada faktor peningkat yang mereka sangat butuhkan." 

Kutipan di atas adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan fans Arsenal di saat-saat terendah mereka pada kampanye musim lalu. Playmaker Olympique Lyon Houssem Aouar bisa menawarkan hal tersebut.

Ketika Unai Emery gagal menghadirkan perubahan radikal di Emirates Stadium dan Mikel Arteta datang untuk memperbaiki segala sesuatunya, The Gunners pada akhirnya tetap harus menuntaskan periode 2019/20 dengan menghuni urutan kedelapan klasemen akhir, terendah dalam 25 tahun.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Mereka memang hanya kalah satu laga lebih banyak dibandingkan sang runner-up Manchester City, tapi jangan lupa klub London Utara imbang 14 kali - tak satu pun tim di kompetisi kasta teratas sepakbola Inggris meraup sedemikian banyak. Sehingga, mereka tampak membutuhkan momen ajaib untuk mengubah satu menjadi tiga poin, dan sayangnya hal itu jarang terjadi di musim lalu.

Sosok-sosok seperti Aaron Ramsey, yang kini memperkuat Juventus, dan Mesut Ozil, hanya bisa dikenang sebagai cerita indah Arsenal di masanya. Nama terakhir bahkan diyakini telah habis energinya.

Arteta sampai saat ini masih terus mencari figur kreatif yang dapat menginspirasi lini tengah tim, sesuatu yang dapat dinikmati sang manajer ketika dia menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City.

Pierre-Emerick Aubameyang mampu mengepak 20 gol lebih dalam dua musim beruntun, total membukukan 54 gol dalam 85 penampilan pertamanya di Liga Primer Inggris, termasuk deretan gol krusialnya seperti dua gol dalam kemenangan atas Liverpool musim lalu, dua gol di semi-final Piala FA kontra City serta dua gol versus Chelsea di final Piala FA.

Depay Aouar - Leipzig LyonGetty / Ronny Hartmann

Arteta sudah memiliki ruh Thierry Henry di Arsenal. Akan tetapi, dia masih menanti reinkarnasi Dennis Bergkamp, Robert Pires atau Cesc Fabregas. Wajar, bila mereka sekarang begitu ngebet mendapatkan tanda tangan Aouar dan menjadikannya sebagai target transfer teratas.

"Ada faktor peningkat yang mereka sangat butuhkan," kata-kata ini keluar dari mulut komentator BT Sport Dan O'Hagan setelah pemain internasional Prancis berusia 22 tahun itu mengirim tendangan melengkung nan indah tepat sasaran menghadapi RB Leipzig di Liga Champions setelah tertinggal 2-0 saat jeda.

"Momen inspiratif dari salah satu pemain muda paling menjanjikan. Houssem Aouar mengangkat suasana hati Lyon."

Komentar di atas boleh jadi pula erat kaitannya pasca-pemecatan pelatih sebelumnya Lyon, Sylvinho, menyusul berbagai kejadian tak menyenangkan menimpa klub ambisius Ligue 1 Prancis itu sebelum Rudi Garcia datang untuk memperbaiki kapal pecah klub - situasi yang identik ketika Arteta datang untuk memulai karier manajerialnya di Emirates.

Kembali ke pertandingan, Lyon kemudian menyeimbangkan skor jadi 2-2 melalui Memphis Depay, satu poin yang cukup bagi mereka untuk melaju ke babak 16 besar dan itu datang setelah Aouar membuat momen inspiratif.

Ini adalah sesuatu yang fans Lyon sangat nanti-nantikan dari seorang pemain lulusan akademi mereka, lahir di kota itu, terus berkembang di setiap tahunnya setelah menembus tim utama pada 2017 silam.

Ambil contoh umpan yang diperagakannya ketika duel antara Lyon dan Saint-Etienne. Sebuah ketenangan aksi diperlihatkan Aouar di tengah ketegangan dan chaos laga bertajuk Derby Rhonealpin.

Aouar sukses memberi servis matang atas terjadinya gol pembuka Depay, dan ketika memasuki babak kedua dengan menghadapi sepuluh pemain, dia mengambil kesempatan untuk memeragakan peran vitalnya, menunjukkan visi yang menakjubkan dan melakukan serangkaian eksekusi yang jauh lebih baik untuk membongkar pertahanan lawan dengan umpan-umpan terobosan berbobot dan sempurna, salah satunya menemukan Kenny Tete yang lantas memudahkan dia untuk menyodorkan bola pada Mariano, dan.... gol! Sontekan nama terakhir berakhir mulus!

Momen seperti inilah yang ingin kembali ditonton para loyalis Arsenal.

Jika Aubameyang bisa mencetak 60 gol selama dua musim terakhir di tengah minimnya kreativitas tim, bayangkan berapa banyak gol yang bisa dibuat sang striker seandainya Aouar bermain di belakang dia.

Jika Aouar bisa terlihat begitu spesial di Lyon yang sedang membangun kembali tim, bayangkan betapa bagusnya dia jika berada di tim yang sedang berada dalam semangat baru, Arsenal yang telah menemukan kembali identitas bermain mereka yang khas di bawah polesan Arteta.

Iklan