Eks bintang Manchester United Ryan Giggs menyebut legenda Inter Milan Javier Zanetti adalah lawan terberat dalam karier panjangnya sebagai pesepakbola. Salah satu alasannya adalah, Zanetti pernah membuatnya patah hidung.
Giggs hanya pernah bertemu Zanetti empat kali di sepanjang kariernya, yang semuanya terjadi di babak knock-out Liga Champions. Namun yang paling membekas terjadi dalam pertemuan terakhir di perempat-final musim 1998/99, musim di mana United meraih treble bersejarah.
"Pemain tertangguh yang pernah saya hadapi adalah Zanetti dari Inter," kata Giggs kepada MUTV.
"Dia terus menerus berlari dan dia bisa mengolah bola dengan sangat baik, dia bisa bertahan, memiliki fisik kuat, dan pernah mematahkan hidung saya di perempat-final. Dia punya segala atribut yang dibutuhkan sebagai seorang bek."
Kedua eks pemain top ini sekarang memiliki karier yang berbeda setelah sama-sama pensiun pada 2014. Giggs menjadi pelatih timnas Wales, sedangkan Zanetti bertugas sebagai wakil presiden Inter.
Selain itu, Giggs juga mendiskusikan siapa mantan rekan setimnya yang layak disebut terbaik. Dua nama secara tidak mengejutkan muncul dalam pilihannya, yakni Cristiano Ronaldo dan Paul Scholes.
"Pemain terbaik adalah Cristiano. Namun Scholesy adalah pemain terbaik yang pernah menjadi rekan setim saya di United. Anda tentu sudah melihatnya sendiri. Saat latihan, dia benar-benar luar biasa, Anda tidak bisa merebut bola darinya. Otaknya bekerja lebih cepat ketimbang semua pemain, umpan-umpannya sangat hebat. Dia benar-benar brilian," imbuhnya.