Erling Haaland mengaku tak perlu diyakinkan untuk bergabung dengan Manchester City usai memutuskan hengkang dari Borussia Dortmund.
Pemain berusia 22 tahun itu memilih pindah ke Etihad Stadium ketika mengatakan ingin tantangan baru di pertengahan musim lalu. Beberapa bulan kemudian, ia pindah ke bekas klub ayahnya, dengan biaya £51 juta.
Faktor ayahnya menjadi salah satu alasan ia memilih untuk bergabung dengan City, namun kesempatan untuk bekerja di bawah manajer hebat Liga Primer Inggris saat ini, Pep Guardiola, adalah motivasi yang lebih besar.
Mengapa Man City untuk Haaland?
Dalam sebuah wawancara dengan FourFourTwo, Haaland memberikan banyak pujian untuk mantan manajer Barcelona itu atas kualitas kepelatihannya dan gaya permainan yang dia terapkan sepanjang karier manajerialnya.
"Yah, Pep tidak harus mempromosikan klub kepada saya, itu sudah pasti," kata bintang Norwegia itu. "Ia tidak harus mempromosikan apa pun. Sebagai permulaan, ia adalah pelatih spesial dan itu sangat penting bagi saya."
"Kita semua tahu apa yang telah ia lakukan untuk klubnya, tapi juga untuk pemain dan untuk permainan secara umum. Itu adalah salah satu faktor saya ingin menjadi bagiannya. Saya pikir kami bisa bersenang-senang bersama."
Tak lupa memuji klubnya, Man City
Sementara Haaland masih sangat belia ketika ayahnya bermain untuk Manchester City, ia tentu akan menemukan banyak hal-hal baru yang belum didapat ayahnya setelah memutuskan pindah ke Etihad.
Tim yang berbeda sekarang bermain di Etihad, stadion baru, daripada era Maine Road, ketika ayahnya, Alfie, bermain di sana 20 tahun yang lalu, meski nilai-nilai klub tetap terjaga.
"Sangat besar," imbuh Haaland. "Fasilitas yang ada, staf, orang-orang di sekitar klub, ini adalah organisasi besar. Ini adalah klub yang sangat profesional, melakukan segalanya dengan cara yang baik untuk membantu para pemain yang sangat saya sukai."