Jack Grealish mengaku bahwa perdebatan terus-menerus tentang label harga £100 juta pada dirinya selama di Manchester City cukup mengganggu.
Gelandang internasional Inggris itu menjadi pemain termahal di ranah Britania Raya ketika pindah ke Etihad Stadium dari Aston Villa pada musim panas 2021.
Kampanye debutnya bersama The Cityzens memang berujung pada raihan gelar juara Liga Primer, namun ia cuma mampu membukukan enam gol dan empat assist yang mengundang perdebatan.
Apa kata Grealish tentang dirinya yang dinilai 'overrated'?
Ditanya mengenai begitu banyaknya perdebatan yang menyebut kualitasnya tak sebanding dengan harganya, pemain berusia 27 tahun itu akhirnya buka suara.
"Tahukah Anda? Saya tidak terlalu peduli dengan label harga, pada akhirnya, itu memang klausul pelepasan saya yang menurut Villa saya pantas seharga itu," kata Grealish kepada BT Sport.
"Man City membayar jumlah itu untuk saya, saya perhatikan dalam enam bulan terakhir, terutama, perdebatan terus-menerus ada. Jika saya bernilai £20 juta, saya pikir saya cuma cukup rutin bermain, bahkan tak perlu selalu bagus dan orang-orang akan diam saja. Tapi karena £100 juta, semua orang membicarakannya, itu yang agak mengganggu saya."
Jumlah gol bukan tolok ukur
Grealish melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah menjadi pencetak gol yang produktif, sehingga tidak habis pikir mengapa banyak orang yang menuntutnya untuk menjadi seperti itu.
"Saya pikir ini harus dilihat kembali, menjadi pemain Inggris pertama senilai £100 juta tapi saya harus memenuhi ekspektasi, bermain bagus dan mencetak banyak gol serta assist," imbuhnya.
"Tapi itu aneh, orang-orang membicarakan saya harus mencetak gol, memang tidak ada perasaan yang lebih baik daripada itu tapi yang gila adalah, saya dari dulu memang bukan pencetak gol ulung."
"Anda tahu Anda memiliki tipe pemain sayap yang terus-menerus mencetak gol, saya benar-benar tidak pernah menjadi pemain dengan tipe itu, pemain sayap yang rutin mencetak gol."