Carlos Alberto Parreira BrazilGettyimages

GoalPedia Piala Dunia: Pelatih Multiturnamen

Ingat Carlos Alberto Parreira, tentu ingat skuat juara Brasil di Piala Dunia 1994. Ya, Parreira adalah pelatih yang mengantar Brasil meraih titel juara dunia keempat dan kejayaan Tim Samba di Amerika Serikat itu masih membekas sampai saat ini.

Di balik cerita suksesnya bersama Brasil, Parreira menyimpan kisah lain yang tidak kalah mentereng di Piala Dunia di mana ia menjadi satu-satunya pelatih yang pernah bertugas di enam edisi turnamen terakbar itu.

Terbentang sejak 1982 hingga 2010, Parreira sudah melatih lima tim yang berbeda di enam Piala Dunia. Namun sebelum mencapai rekor spesial itu, Parreira melakukannya dengan perjuangan keras dan panjang, lantaran ia tidak punya latar belakang sebagai pemain profesional.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Awal mula karier Parreira dimulai saat ia menjadi pelatih kebugaran di klub kampung halamannya, Sao Cristovao. Di usia 27 tahun, pria kelahiran Rio de Janeiro ini diboyong timnas Brasil ke Meksiko 1970, masih dengan peran sebagai pelatih kebugaran. Selepas menyaksikan Pele dkk. menjuarai Piala Dunia 1970, karier kepelatihan Parreira pun lepas landas.

Fluminense menjadi klub pertama yang dilatihnya sebelum melakoni Piala Dunia perdananya sebagai arsitek Kuwait di Spanyol 1982. Sayang, Kuwait langsung tersisih dari fase grup. Nasib serupa terjadi delapan tahun sesudahnya ketika Parreira memimpin tim Asia lain, Uni Emirat Arab, yang juga angkat koper lebih cepat di Italia 1990.

Parreira kemudian menjadi pujaan publik Brasil ketika mengantar Romario dkk. menjadi kampiun di Amerika Serikat 1994 untuk mengakhiri dahaga titel Piala Dunia dalam 24 tahun. Salah satu keputusannya yang terkenal adalah mencopot ban kapten Rai dan menyerahkannya kepada Dunga ketika fase gugur dimulai.

GFXID GoalPedia Piala Dunia H-6 | Carlos Alberto ParreiraMoh Ridwan Widiyana/Goal Indonesia

Empat tahun sesudahnya, Parreira lagi-lagi mentas di Piala Dunia dengan memimpin Arab Saudi di Prancis 1998. Sayang, ia dipecat di tengah turnamen setelah Arab Saudi kalah beruntun di dua laga fase grup.

Parreira lantas balik ke Brasil di mana ia kembali melatih Fluminense dan membawa klub yang dicintainya itu menjuarai Serie C pada 1999. Ia menyebut titel ini sebagai yang terpenting dalam kariernya, bahkan melebihi trofi Piala Dunia bersama Brasil, mengingat Fluminense sedang terpuruk secara prestasi maupun finansial.

Sempat menolak untuk melatih Brasil jelang Piala Dunia 2002, Parreira akhirnya kembali memimpin Selecao untuk menyambut Piala Dunia 2006. Namun, kampanye Brasil di Jerman 2006 terhenti di perempat-final oleh Prancis dan Parreira mendapat kritik tajam lantaran dianggap memakai taktik kuno.

Di usia 67 tahun, Parreira masih sempat mendapat kepercayaan membesut Afrika Selatan yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Lagi-lagi, ia harus menanggung kecewa lantaran Afsel tersisih setelah finis ketiga di grup. Inilah Piala Dunia terakhir Parreira sekaligus menjadi pengujung kariernya, karena selang beberapa hari kemudian ia memutuskan pensiun.

Catatan Parreira sebagai pelatih multiurnamen Piala Dunia ini menyamai koleganya, Velibor "Bora" Milutinovic , yang lima kali berpartisipasi di Piala Dunia dengan tim berbeda. Seperti diketahui, Milutinovic pernah membesut Meksiko (1986), Kosta Rika (1990), Amerika Serikat (1994), Nigeria (1998), dan Tiongkok (2002). 

Parreira, yang kini berumur 75 tahun, tentu boleh menepuk dada lebih keras, karena selain berpartisipasi di enam Piala Dunia, ia juga sukses membawa pulang satu medali juara dunia.

GoalPedia Piala Dunia adalah artikel berseri dari Goal Indonesia tentang fakta-fakta menarik dalam sejarah Piala Dunia yang diterbitkan sejak H-30 sampai kick-off Piala Dunia 2018. Simak daftar lengkapnya di sini!

Iklan