Brazil World Cup 1994Getty

Goalpedia: Mengapa Komentator Spanyol Suka ‘Ngegas’ Teriak “Gooooooooool”?

Cobalah sekali-kali tonton pertandingan sepakbola yang menggunakan bahasa Spanyol atau Portugal, dan Anda terkadang akan disuguhi seruan bersuku kata panjang dan akrab yakni “GOOOOOOOOOOOOOOOOOL!” kapan pun seorang pemain mencetak gol, tidak peduli seberapa besar laga tersebut.

Itu adalah ciri khas dari komentator berbahasa Spanyol, yang meneriakkan kata atau kalimat dengan penuh semangat dan ada gairah luar biasa di sana.

Tapi mengapa mereka melakukan itu sebegitunya? Goal coba mencari tahu.

Mengapa komentator Spanyol & Portugal berteriak "gooooooooool"?

Meneriakkan "goooooool" selama pertandingan oleh komentator telah menjadi tradisi di seluruh negara berbahasa Spanyol dan Portugal selama beberapa dekade.

Contoh pertama yang diketahui dari fenomena ini terjadi pada 1946, 14 tahun setelah pertandingan sepakbola pertama disiarkan langsung di radio Brasil.

Penyiar dari Sao Paulo bernama Rebello Junior memperpanjang teriakan "gol" hingga ke langit bahkan jika bisa sampai kehabisan napas, dan itu demi merangkum kegembiraan, gegap gempita dari para penonton yang berselebrasi di stadion - dan lalu menyiarkan emosi tersebut ke seluruh dunia.

Energi yang begitu nyata dalam suara Junior adalah sesuatu yang sangat familiar bagi setiap penggemar sepakbola, karena teriakan semacam itu adalah bahasa universal.

“Saat menceritakan tentang gol dalam sepakbola ada banyak kesenian yang terlibat,” kata Jose Carlos Araujo dari Radio Transamerica, yang dikenal sebagai salah satu eksekutor teriakan gol yang paling terkenal.

Pada 1958, kolumnis Max Gehringer menulis bahwa suporter bola Swedia yang datang ke stadion sampai berpaling fokusnya kepada penyiar olahraga Brasil Edson Leite setiap kali gol dicetak hanya untuk melihatnya berteriak "GOOOOOOOL".

Kebiasaan yang berasal dari Amerika Latin itu kemudian dibawa ke negara-negara Eropa lainnya. Komentator yang berbasis di Spanyol sejak itu mengadopsi selebrasi tersebut, dan penyiar Jerman memiliki versi mereka sendiri di mana mereka meneriakkan "TOOOOOR" ("Tor" adalah bahasa Jerman untuk “gol”).

Teriakan itu menjadi populer di kalangan penyiar berbahasa Spanyol di Amerika Serikat ketika Andres Cantor tiba di Univision untuk mengomentari Piala Dunia 1990 dan 1994. Dia sudah dikenal di kalangan penonton yang berbahasa Spanyol, tetapi seruan "GOOOOL" yang ia lakukan menjadi sangat terkenal di Piala Dunia 1994 - yang membuatnya diundang untuk tampil di "The Late Show with David Letterman" di mana dia mempraktekkan ulang perayaan tersebut.

“Sungguh menyenangkan ketika [penggemar] mengenali Anda, dan sangat lucu ketika orang-orang mulai berteriak di depan Anda,” kata Cantor kepada CNBC.

“Pada dasarnya saya kehilangan identitas saya. Banyak orang mengenal saya dengan nama, tapi banyak orang berkata, 'Hei, Anda Mr. Goal!’ Jadi rasanya seperti, ‘Oke, izinkan saya mengubah nama belakang saya dari Cantor menjadi ‘Mr. Goal’.”

Cantor menjadi identik dengan seruan "GOOOOL" di Amerika Serikat, bertepatan dengan orang-orang di Amerika Utara yang mulai menunjukkan lebih banyak minat pada sepakbola.

“Saya menjadi penyiar di setiap pertandingan Piala Dunia '90, '94 dan '98,” katanya. “Itu berarti 50 pertandingan dalam sebulan. Suara itu sangat berat, jadi saya mengambil latihan suara dengan pelatih suara yang juga digunakan Gloria Estefan.”

Harus meneriakkan "GOOOOOOOL" selama beberapa menit, tentu saja, bukanlah hal yang mudah, dan membutuhkan keterampilan dan teknik vokal yang hebat.

“Ini akan tergantung pada seberapa banyak udara yang saya miliki di paru-paru saya,” jelas Cantor. “Kadang-kadang, saya memandu permainan dengan begitu banyak gairah dan intensitas, gol menit ke-90 akan membuat saya sangat, sangat lelah.

"Tapi ... Saya sendiri tidak pernah mengatur waktunya, itu hanya berdasarkan pada kesempatan yang ada dan pentingnya gol tersebut.”

Galvao Bueno, seorang penyiar olahraga terkenal di Brasil, membandingkan teriakan itu dengan "C tenor yang tinggi", yang merupakan salah satu nada tersulit.

“Itu [bisa menjadi] pencapaian tertinggimu,” kata Bueno. "Atau saat kekalahanmu.

“Pada hari-hari saya memandu, saya tidak minum kopi,” kata komentator Alex Escobar. "Dan sehari sebelumnya, saya tidak minum alkohol."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0