Sandi Darman Sute menjadi idola baru suporter Persija Jakarta dalam dua tahun terakhir. Perannya tidak mewah di lapangan, namun tak bisa ditepis bahwa dirinya kunci penting dari permainan Persija pada musim lalu.
Dikenal hanya sebagai tukang 'sapu-sapu' hingga lawan tidak bisa menembus lebih dalam pertahanan Persija, Sandi juga jadi sosok yang menjelajah lini tengah demi mengalirkan bola dari belakang ke depan.
Stefano Cugurra, pelatih Persija dua musim terakhir, membentuk karakter keras dan kuat untuk Sandi, dan selalu mengandalkan pemain asal Palu ini. Terbukti dari dirinya yang selalu dipasang sebagai starting XI.
Reputasi sebagai seorang gelandang bertahan sangat lekat pada Sandi, sampai banyak yang melupakan bahwa sejatinya ia adalah penyerang lubang ketika mengawali karier di Persisam Samarinda dan tim PON Kaltim.
Tekel keras kadang berujung kartu, dan itu kerap dialami Sandi pada musim 2017, tapi pada musim lalu dirinya benar-benar sudah terbentuk menjadi gelandang bertahan yang lebih elegan dan tenang saat menahan lawan.
”Keberadaan Sandi Sute sangat penting, waktu empat pemain belakang pegang bola, dia juga harus bergerak untuk dapat bola. Saya pikir dia sudah memahami sistem ini,” ujar Teco, sapaan akrab Cugurra.
Banyak sosok yang membuat Sandi terus menjadi lebih matang dan akhirnya menjadi seorang juara Liga 1 bersama Persija. Dari mulai pamannya yang memoles dirinya berlatih sepakbola, hingga Teco.
Kini seluruh orang sudah menyadari peran tak mewah yang dilakoni Sandi sangat penting untuk Persija dalam meraih kejayaan musim lalu. Dirinya pun sedari awal tidak pernah peduli jika orang kurang sadar permainannya.
"Entah itu terlihat atau tidak, yang penting saya menjalankan instruksi pelatih dengan baik dan memberikan yang terbaik untuk tim. Saya diberikan kepercayaan oleh pelatih, saya akan memberikan yang maksimal untuk tim,” tegasnya.
”Sergio Busquets [gelandang Barçelona] merupakan motivasi saya dalam bermain. Dia pemain yang sesuai dengan karakter saya, cara mainnya simple, lugas, tanggung jawab, dan disiplin," tutup pengidola Bima Sakti dan Hariono itu.
Pemilihan pemain yang masuk dalam daftar GOAL 25 adalah hasil penilaian tim redaksi dan koresponden Goal Indonesia, berdasarkan performa sang pemain sepanjang tahun 2018 bersama klub maupun timnas Indonesia. Simak terus daftar peringkat selengkapnya siapa saja yang terpilih dalam 25 pemain terbaik Indonesia versi Goal!
Goal Indonesia
