Tak bisa dimungkiri, Hansamu Yama Pranata saat ini adalah salah satu bek terbaik di Indonesia. Punya postur yang ideal untuk seorang bek, dia pandai dalam membaca alur serangan lawan. Di samping itu, kelugasannya dalam setiap mengadang pergerakan striker lawan juga menjadi nilai lebih.
Kariernya pun terus menanjak hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk menggenggam ban kapten timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Tentunya ini menjadi pilihan yang cukup mengejutkan dari pelatih Bima Sakti Tukiman yang diberi kepercayaan untuk menukangi skuat Garuda pada Piala AFF tahun lalu. Mengingat, masih banyak pemain senior lainnya di timnas saat itu.
Sebut saja Bayu Pradana, Fachruddin Wahyudi Aryanto, Andritany Ardhiyasa, hingga Alberto Goncalves. Namun Bima saat itu memiliki alasan tersendiri kenapa akhirnya memilih Hansamu sebagai kapten tim.
"Saya selalu menerapkan di tim tidak ada pemain cadangan, lalu kapten juga memang ada beberapa pemain yang kita anggap senior dan semua ada kesempatan. Tapi (Hansamu) Yama karena dia sudah menjadi kapten dari SEA Games dan Asian Games, jadi sudah lebih mengerti bagaimana kondisi semua pemain. Jadi kami menerapkan semua pemain inti," jelas Bima.

Hansamu pun tidak merasa terbebani dengan amanah tersebut. Sebagai pemain, dia hanya terus berupaya memberikan yang terbaik di atas lapangan.
"Di tim ini tidak ada istilah pemain inti atau cadangan. Jarak usia kami sekarang juga enggak jauh beda dengan pemain senior. Para pemain senior juga baik-baik, terus kami sering sharing masalah tim, jadi itu enggak ada masalah," ujar Hansamu, ketika menanggapi dirinya yang terpilih sebagai kapten tim di Piala AFF 2018.
Sayangnya, pada Piala AFF 2018 Indonesia gagal berbicara banyak. Lantaran langkah mereka terhenti di fase grup.
Sementara di level klub, Hansamu performanya juga terus konsisten. Pemain jebolan SAD Uruguay ini memang sering absen membela Barito Putera karena kesibukannya bersama timnas. Tapi ketika bermain bersama Barito Putera, dia menjadi tembok yang sulit dilewati lawan di lini pertahanan Laskar Antasari.
Pada musim ini, Hansamu memilih untuk hengkang ke Persebaya Surabaya yang merupakan klub impiannya sejak kecil. Di Persebaya, dia menjadi pilihan utama untuk mengisi posisi bek tengah berduet dengan Otavio Dutra. Pada tahun ini, pemain berusia 24 tahun itu pun sudah mengakhiri masa lajangnya, dengan menikahi wanita bernama Zerlinda Gitta Anggraeni di Surabaya, 28 Februari lalu.
Pemilihan pemain yang masuk dalam daftar GOAL 25 adalah hasil penilaian tim redaksi dan koresponden Goal Indonesia, berdasarkan performa sang pemain sepanjang tahun 2018 bersama klub maupun timnas Indonesia. Simak terus daftar peringkat selengkapnya siapa saja yang terpilih dalam 25 pemain terbaik Indonesia versi Goal!
Goal Indonesia