OLEH ADHE MAKAYASAIkuti di twitter
Legenda Manchester UnitedGary Neville membela Jose Mourinho dengan menyebut sang manajer belum mendapat respek yang pantas ia dapatkan dari kebanyakan orang.
Mourinho kerap dikritik menyusul gaya bermainnya yang defensif, hingga kemudian ditanggapi The Special One dengan dingin dan itu ia tunjukkan lewat gesture ‘tutup mulut’ setelah membawa pasukannya menang tipis 1-0 atas Tottenham Hotspur pada akhir pekan kemarin.
Eks manajer Chelsea itu menyebut “orang-orang terlalu banyak bicara” dan ia meminta beberapa dari mereka untuk “santai sedikit”.

Neville pun memahami frustrasi Mourinho, dengan mengatakan: “Ada dua alasan orang-orang memperhatikan masalah ini. Pertama adalah sejarah: Sir Matt Busby, Sir Alex Ferguson di masa lalu secara terbuka pernah mengatakan gaya bermain yang semestinya dilakukan klub ini. Yang seharusnya dilakukan adalah memainkan sepakbola menyerang, sepakbola menghibur. Itu membuat dia [Mourinho] berada dalam sedikit masalah soal persepsi, dan dia merasa tidak mendapat respek yang sepantasnya ia dapatkan,” ujarnya kepada Monday Night Football.
“Dalam kekalahan kandang terakhirnya [melawan Manchester City pada September 2016], saya kira dia mencoba untuk adu pukul secara langsung dengan Pep Guardiola. Saya pikir sikapnya di pertandingan itu adalah: ‘Tidak boleh ada yang datang ke tempat saya dan bebas melakukan seperti yang mereka lakukan kepada saya.’ Dia tidak senang dipermalukan, dan saya pikir di hari itu dia bermain terlalu terbuka, terlalu bebas dan dia tidak menginginkan itu lagi di laga besar, entah itu di Old Trafford atau ketika bermain tandang. ‘Saya harus pastikan kami menang dan mendulang poin penuh.’
“Dua masalah lainnya adalah emosi; yakni sejarah Manchester United dan gaya bermain Pep Guardiola. Itu memberi dia sedikit masalah, namun ini hanya persepsi.”
United untuk sementara menempati urutan kedua di tabel klasemen Liga Primer Inggris dengan koleksi 23 poin dari sepuluh laga perdana, dan mereka tertinggal lima poin dari City yang bercokol di puncak.


