Gary Neville berkata bahwa Frenkie de Jong perlu mempertimbangkan membawa Barcelona ke meja hijau jika rumor tentang gajinya yang ditunggak benar. Dilaporkan bahwa Barca belum membayar gaji gelandang 25 tahun itu sampai sebesar £17 juta, dan persoalan ini diyakini menghambat proses transfernya ke Manchester United.
Neville menyebut perlakuan Barca terhadap De Jong sebagai "perundungan", dan dia juga mendesak rekan-rekan satu tim bintang timnas Belanda itu untuk mendukungnya dalam perjuangan merebut haknya kembali.
Barcelona beroperasi di bawah pembatasan finansial selama beberapa musim terakhir, sehingga Lionel Messi harus hengkang ke Paris Saint-Germain tahun lalu dan pihak klub sampai meminta pemain-pemain veteran potong gaji.
Apa kata Neville soal De Jong dan Barca?
"De Jong harus mempertimbangkan membawa Barcelona ke ranah hukum dan semua pemain harusnya mendukung dia!" tulis Neville di Twitter.
"Sebuah klub yang jor-joran membeli pemain baru tapi tak menggaji penuh pemain yang mereka kontrak itu amoral dan sebuah pelanggaran."
"@FIFPRO harusnya mengurusi perundungan seperti ini dan menghentikannya."
Sikap Barcelona ke De Jong tidak jelas
Raksasa Catalunya itu melontarkan komentar publik yang kontradiktif soal apakah mereka ingin menjual De Jong.
Meski Barcelona dan Manchester United dilaporkan sudah saling sepakat, sang presiden, Joan Laporta, berkata: "Tidak benar pihak klub diwajibkan menjual Frenkie."
Awal bulan ini dia menambahkan: "Kami tak berniat menjualnya dan dia ingin bertahan. Manchester United bukan satu-satunya yang menginginkannya."
Pekan ini Xavi memainkan De Jong di laga pramusim di posisi bek sentral, dan itu dianggap sebagai pesan terselubung untuk mengusirnya.
Ketika didesak soal itu, sang manajer menjawab: "Frenkie? Saya tidak mengirim pesan terselubung. Saya bicara dengannya kok, sering."
Namun Xavi juga mengisyaratkan bahwa kesulitan ekonomi bisa membuat Barcelona terpaksa menjualnya.
"Buat saya, dia adalah pemain fondasi kami tapi masih ada situasi ekonomi dan fair play [untuk dipertimbangkan]."
