Frank Lampard Chelsea 2022-23Getty Images

Haru, Sedih & Beratnya Jadi Frank Lampard Di Chelsea

Frank Lampard semakin tenggelam dalam keterpurukan usai lagi-lagi menelan kekalahan saat melawat ke Emirates Stadium, rumah Arsenal. Di laga itu, The Blues dihancurkan Martin Odegaard cs dengan skor 3-1.

Praktis, itu adalah kekalahan keenam secara berentet bagi Chelsea, dengan kata lain Lampard menjalani seluruh laga periode kedua dia sebagai pelatih The Blues dengan hasil negatif.

Fakta di atas membuat Chelsea kian terjerembab di separuh bawah klasemen, dan bahkan menghadapi ancaman mengakhiri musim dengan menempati spot itu untuk pertama kali sejak edisi 1995/96.

Selain itu, enam kekalahan yang dialami Lampard ini membuat dirinya jadi satu-satunya manajer dalam sejarah Chelsea yang punya catatan sedemikian buruk. Artinya, tak pernah ada manajer-manajer sebelumnya yang mengalami start separah ini.

Selepas pertandingan, Lampard berusaha bersikap tenang, meski dia memahami semua yang berada di belakang Chelsea habis-habisan menghujatnya.

"Para pemain peduli, percaya pada saya," kata Lampard kepada reporter di Emirates.

"Fans Chelsea mungkin bicara tentang para pemain yang tak peduli [dengan dirinya]. Akan tetapi, saya tidak percaya dengan itu," tegas suksesor Graham Potter hingga akhir musim 2022/23 ini.

Lampard tetap memberikan kredit kepada anak-anak didiknya yang terus berjuang mempersembahkan yang terbaik bagi klub dan fans, mesi pada akhirnya hasil tak sesuai dengan keinginan.

"Para pemain berambisi untuk bermain sebaik mungkin, tapi harus memahami apa arti dari itu semua setiap harinya, dari mulai latihan pada Rabu, Kamis, Jumat. Bagaimana Anda mempersiapkan diri, menjaga kondisi diri," tambahnya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0