Kekhawatiran mencuat mengenai bagaimana penanganan fans LGBT dan para peminum alkohol yang berkunjung ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022.
Dua minggu sebelum pesta akbar empat tahunan itu digelar, duta besar turnamen, Khalid Salman, dengan tegas mengecam pelaku homoseksual sebagai "kerusakan berpikir" ketika berbicara dengan penyiar Jerman, sebelum wawancaranya segera dipotong oleh petugas pers.
Sebuah laporan oleh Human Rights Watch telah memperingatkan bahwa pasukan keamanan di Qatar telah berlaku sewenang-wenang dengan menangkap dan melecehkan warga Qatar yang menganut LGBT, September lalu.
Bulan lalu, aktivis veteran dan juru kampanye LGBT Peter Tatchell mengklaim, dia sempat "ditangkap" dan diberhentikan oleh polisi setelah dia melakukan protes di negara teluk itu.
Namun, kepala turnamen Piala Dunia Qatar dapat memastikan fans LGBT tidak akan didiskriminasi sepanjang turnamen. Dia mengatakan kepada Sky News bahwa mereka boleh bergandengan tangan dan dipersilakan untuk menunjukkan kasih sayang di antara mereka serta bendera pelangi.
"Yang kami minta adalah orang-orang menghargai budaya," tutur Nasser Al Khater.
Meski begitu, suporter LGBT Inggris, Three Lions Pride, menyatakan tidak bakal datang ke Piala Dunia karena khawatir bisa membuat komunitas gay lokal "rentan terhadap pelecehan yang sistematis, institusional dan berpotensi main hakim sendiri".
Sementara, bagaimana dengan fans peminum alkohol diperlakukan?
Ada pertanyaan bagaimana suporter yang menenggak alkohol diperlakukan di Qatar, di tengah larangan mabuk di tempat umum yang masuk kategori tindakan ilegal.
Negara Muslim konservatif ini didesak untuk membuka lebih banyak area penjualan alkohol, termasuk di luar stadion dan di zona fans, ketimbang tetap terbatas di bar hotel.
Namun, Budwaiser terpaksa memindahkan kios yang menjual bir di luar stadion setelah penguasa Qatar ingin alkohol tidak terlalu menonjol selama turnamen.
Al Khater mengatakan kepada Sky News bahwa fans peminum akan ditempatkan ke satu zona spesial hingga siuman dari mabuk.
"Ada rencana satu tempat bagi orang-orang yang akan siuman jika mereka minum berlebihan," katanya.
"Ini adalah tempat untuk memastikan bahwa mereka menjaga diri mereka tetap aman, mereka pun tidak berbahaya bagi orang lain," jelasnya.
