Everton menyambut akhir dari era Marco Silva dengan spirit positif. Bersama Duncan Ferguson, sang juru taktik interim, Everton meraih kemenangan pertamanya setelah di tiga laga sebelumnya selalu tumbang.
Tak tanggung-tanggung, kemenangan diraih ketika bentrok dengan lawan unggulan, Chelsea. The Toffees menjungkalkan pasukan Frank Lampard dengan skor meyakinkan, 3-1, di laga lanjutan Liga Primer Inggris.
Tiga angka ini tentu sangat krusial bagi Everton yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi setelah bersama Silva tim tampil babak belur.
Ada pun kekalahan ini bisa membuat Wolverhampton Wanderers di posisi kelima merapatkan gap jadi tiga poin dengan Chelsea selaku penguasan spot terakhir Liga Champions.
Babak pertama
Everton mengawali pertandingan dengan berapi-api. Laga baru berjalan lima menit, mereka mampu membobol gawang Chelsea. Umpan silang yang dikirim Djibril Sidibe dapat diselesaikan dengan apik oleh Richarlison dari jarak dekat. Everton memegang kendali laga, 1-0.
Tekanan Everton berlanjut di menit ke-11. Dominic Calvert-Lewin membagi bola pada Theo Walcott di sisi kanan. Nama terakhir lalu mengirimnya ke muka gawang, akan tetapi Richarlison kali ini tak mampu terkoneksi baik dengan si kulit bulat.
Empat menit berikutnya. Kepa membuat penyelamatan gemilang dari terjangan Calvert-Lewin. Menerima umpan terobosan dari Walcott, sang striker melepas sepakan first-time. Tapi arah bola tepat ke pelukan sang penjaga gawang.
Memasuki menit ke-24, kontak fisik yang melibatkan Richarlison dan Mason Mount mengakibatkan nama pertama tergeletak. Namun setelah mendapat perawatan medis, sang striker dapat melanjutkan permainan.
Chelsea keluar dari tekanan pada menit ke-25. Dari sisi kiri, Mateo Kovacic melepaskan crossing setelah corner pendek. Reece James menyambutnya di dekat gawang, tetapi sentuhannya melebar dari sasaran.
Kembali tim tamu mendapat momentum ketika Willian mengontrol bola lalu melewati hadangan Lucas Digne. Nama pertama lalu mengayun bola crossing ke tiang dekat, di mana ada Tammy Abraham di sana. Sang striker sayangnya sontekannya terlalu lemah dan bola mengarah ke samping gawang.
Giliran N'Golo Kante yang mengirim umpan silang ke arah Abraham di menit ke-35. Posisi sang striker bagus dan berhasil menyundul bola. Hanya saja terlalu lemah dan mudah kemudian diamankan oleh kiper Jordan Pickford.
Dua menit berselang, kolaborasi antara Christian Pulisic dan Mount di box Everton memudahkan pemain Inggris ini melepas tembakan ambisius. Beruntung Everton punya Mason Holgate yang melakukan blokade krusial.
Everton lagi-lagi ditekan sejurus kemudian. Sekarang giliran Digne yang melakukan sapuan dari ancaman yang dibuat Chelsea melalui Willian, yang berada di posisi bagus untuk mengancam gawang Pickford usai menerima umpan datar dari Pulisic.
Babak kedua
Dua menit babak kedua berjalan, Everton langsung mendapatkan tendangan bebas dari jarak yang ideal. Gylfi Sigurdsson yang maju sebagai eksekutor, mengarahkan bola ke sisi kanan kotak penalti Chelsea. Calvert-Lewin menyambutya dengan tandukan. Bola sayangnya melambung di atas mistar gawang.
Everton kembali menggebrak di awal-awal paruh kedua. Calvert-Lewin sukses menggandakan keunggulan bagi Everton di menit ke-49 setelah memaksimalkan kegagalan Christensen melakukan clearance di kotak penalti. Kurt Zouma yang berusaha membantu rekannya itu, dapat dilewati Calvert-Lewin sebelum si penyerang melakukan tembakan datar yang tak kuasa diredam Kepa. Demikian juga tembakan Richarlison sejurus kemudian, yang dapat diredam dengan apik oleh Kepa.
Menginjak menit ke-52, Chelsea berhasil memperkecil ketinggalan. Pulisic berlari ke sisi kiri sebelum melepas crossing ke box Everton. Abraham dan Willian tak mampu berbuat banyak, tetapi bola dapat dikendalikan Kovacic dengan tembakan voli mantap. Kiper Pickford tak berdaya menahannya.
Lima menit kemudian, Morgan Schneiderlin coba segera merespons kebangkitan perlahan Chelsea. Sang gelandang mencoba peruntungan dengan tembakan jarak jauh. Tak mengarah ke gawang alias melebar.
Tak berjarak lama, Kepa melakukan penyelamatan gemilang dari manuver Theo Walcott. Berhasil melewati Kante ke sisi kanan dan masuk ke kotak penalti. Namun usaha eks Arsenal ini tidak membuahkan hasil positif.
Jual beli serangan terjadi. Di menit ke-63 gantian Chelsea menyerang. Kovacic memaksimalkan bola muntah di tepi kotak penalti dengan mengujamnya sekeras mungkin. Tapi arahnya melenceng dari sasaran.
HAMPIR! Chelsea nyaris menyeimbangkan skor ketika Kante menyodorkan bola ke tengah kotak penalti tuan rumah. Mount berada di posisi yang memudahkannya untuk melakukan sepakan first-time, yang arahnya masih melebar dari target.
Everton berbalik menyerang di menit ke-72. Sebuah kiriman apik dari Digne di sisi kiri 'mengajak' para pemain Everton untuk menyerbu gawang Chelsea. Calvert-Lewin gagal menyambutnya, demikian juga Davies yang tak berhasil menanduk bola. Padahal umpan sang fullback sangat empuk!
Di sepuluh menit terakhir, Chelsea punya dua peluang. Pertama tembakan Mount yang dapat diblok dengan baik oleh Holgate sebelum bola rebound disambar Azpilicueta. Sayang, upaya terakhir melayang di atas mistar gawang.
Menembus menit ke-84, Everton kembali melebarkan jarak dengan Chelsea. Setelah terjadi kemelut di kotak penalti tim tamu, para pemain Everton mempertahankan tekanan di area itu sebelum Calvert-Lewin membuat penyelesaian akhir nan apik.
Jelang wasit meniup peluit panjang, Pulisic dan Mount berusaha keras menekan Everton untuk berusaha kembali mencetak gol balasan. Akan tetapi selalu berujung gagal. 90 menit berlalu, Everton gagah perkasa mengungguli Chelsea 3-1.
Susunan pemain:
Everton (4-4-2): Pickford; Sidibe, Keane, Holgate, Digne; Walcott, Schneiderlin, Sigurdsson, Iwobi; Calvert-Lewin, Richarlison.
Chelsea (4-2-3-1): Kepa; Azpilicueta, Zouma, Christensen, James; Kovacic, Kante; Willian, Mount, Pulisic; Abraham.



