Erik ten Hag Carabao Cup trophy Sir Alex Ferguson Avram GlazerGetty/GOAL

Erik Ten Hag - Definisi Sesungguhnya Membangun Ulang Manchester United, Melestarikan Legasi Sir Alex Ferguson

Saat peluit akhir ditiup dan scoreboard menunjukkan angka 2-0, puluhan ribu loyalis Manchester United akhirnya bisa kembali menikmati atmosfer perayaan juara, mengangkat setinggi-tingginya syal mereka ke langit, pemandangan yang sudah begitu lama mereka dambakan.

Dan di pinggir lapangan di area teknis, berdiri sosok yang sedang membangun era baru sejak terakhir kali Man United angkat trofi saat perayaan juara Liga Europa 2017 silam.

Piala Liga Inggris baru saja dimenangkan. Menit-menit penutupan hanya formalitas, seiring permainan gerak cepat Setan Merah yang mampu menjebol gawang Newcastle United dalam rentang enam menit di paruh pertama - keunggulan yang relatif menghadirkan rasa nyaman untuk memainkan babak kedua kendati The Magpies kemudian tampil begitu ngotot demi mengejar ketertinggalan.

Sosok transformatif itu bernama Erik ten Hag. Dengan wibawa dan ketajaman taktisnya, sekarang dia punya trofi untuk membuktikan diri. Ini adalah kesuksesan yang dicanangkan Man United selama hampir enam tahun.

Masih terlalu dini membuat penilaian definitif hanya beberapa bulan setelah dia memulai kerja, tapi ten Hag telah memenangkan trofi pertama yang dia bisa, mengakhiri minggu dengan sebelumnya juga sukses membuat Barcelona mengepak koper dari kancah Liga Europa.

Mood di internal klub jauh berbeda sekarang, dan jelas itu adalah pekerjaan inti dari era baru yang sedang digarap juru taktik plontos tersebut.

20230226 Erik ten HagGetty Images

Masih hangat di ingatan kekalahan di laga pembuka kontra Brighton di Old Trafford sebelum pembantaian menyakitkan 4-0 oleh Brentford saat rezim ten Hag baru memasuki pekan kedua.

Seketika itu juga, ten Hag mencoret hari libur untuk para pemain gara-gara kekalahan itu, di mana The Red Devils kebobolan sampai empat gol di babak pertama. Dia pun memerintahkan anak-anak didiknya untuk berlari 13,8 km - jarak yang ditempuh Brentford untuk mengalahkan timnya.

Tak sekadar memerintah, tapi pria 53 tahun itu pun turut berlari bersama para pemainnya, mengirim satu pesan yang jelas: kegagalan dari Brentford tidak bisa ditoleransi dan hukuman ini merupakan bentuk tanggung jawab kolektif dan etika tim yang berikutnya akan menjadi kunci. Ada perasaan bahwa sudah terlalu lama kesalahan-kesalahan fundamental dibiarkan subur sebelum kedatangan ten Hag.

Di laga berikutnya, ten Hag akhirnya meraih kemenangan vital menghadapi rival abadi Liverpool - yang di musim lalu sukses menghancurkan Man United 9-0 secara agregat - dan sejak saat itu tim terlihat dalam form yang kontras dibanding dua laga awal.

Ten Hag juga mengambil satu halaman dari pendahulunya di Old Trafford, yakni Jose Mourinho, manajer yang bertanggung jawab atas kesuksesan terakhir klub, dengan menjadikan Piala Liga sebagai prioritas dalam upaya meraih trofi pertama selekas mungkin.

Kini, semua yang berada di belakang Man United semakin percaya bahwa ten Hag adalah sosok yang akan membawa tim melangkah jauh dan kembali ke jajaran elite setelah bertahun-tahun tenggelam dalam rasa frustrasi. Piala Liga tentu saja akan memperkuat posisi dan reputasinya.

Man United tampak seperti klub yang lepas kendali selama bertahun-tahun, namun keraguan itu perlahan pupus di tangan orang yang tepat, sebagaimana dibuktikan dengan beberapa tindakan tegas ketika episode pemberontakan Cristiano Ronaldo di ruang publik, hukuman diberikan ketika Marcus Rashford ketiduran dan melewatkan rapat tim, dan marjinalisasi kapten Harry Maguire dari pilihan utama tim setelah tampil buruk dalam waktu yang panjang.

Ferguson Premier LeagueGetty Images

Makan malam ten Hag dan Sir Alex Ferguson jelang laga final menjadi potret bahwa juru taktik Belanda ini adalah figur sempurna yang selama ini dicari untuk mengambil tongkat estafet dinasti pelatih legendaris paling sukses di Theatre of Dreams tersebut.

Kabar baiknya, setelah dikalungi medali pertama, ten Hag kini bisa membangun konfidensi tim demi mengejar tiket untuk kembali tampil di Liga Champions musim depan, salah-sala malah punya kans bersaing di jalur juara dengan Si Tetangga Berisik Manchester City dan Arsenal. Liga Europa dan Piala FA juga masih dalam jangkauan Man United untuk diamankan. Yah, quadruple bukan pekerjaan mustahil!

Ten Hag telah mencentang beberapa kotak dalam buku targetnya, tapi keberhasilannya memuaskan kembali dahaga fans akan gelar juara itu jauh lebih penting, karena raihan trofi akan selalu dinilai sebagai sebuah pencapaian besar. Dan ten Hag tampaknya belum akan berhenti mempersembahkan kejayaan lainnya untuk klub.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0