Eidur GudjohnsenAhmad Reza Hikmatyar/ Goal.com

Eidur Gudjohnsen: Generasi Emas Islandia Muncul Berkat Investasi Sedekade Lalu


OLEH    SANDY MARIATNA     Ikuti di Twitter

Kunjungan timnas Islandia ke Indonesia pada Januari ini turut menyertakan tamu spesial. Mantan penyerang Chelsea dan Barcelona sekaligus legenda hidup Islandia, Eidur Gudjohnsen, secara khusus hadir untuk menyemarakkan dua laga uji coba yang akan dilakukan timnasnya itu.

Dengan mengampu peran sebagai ambassador, Gudjohnsen bercerita banyak soal perkembangan pesat timnas Islandia, yang melejit dari negara terlupakan di sepakbola Eropa hingga menjadi calon kuda hitam di Piala Dunia 2018. Bagi Gudjohnsen, pesatnya progres Islandia itu tidak bisa dilepaskan dari investasi besar-besaran yang mereka lakukan sejak sepuluh tahun lalu.

Seperti diketahui, pemerintah Islandia bersama Federasi Sepakbola Islandia (KSI) fokus menyasar pada perkembangan sepakbola usia muda, dengan membangun banyak lapangan bola indoor di sekolah-sekolah dasar. Selain infrastruktur sepakbola, KSI juga serius dalam mendidik pelatih dan mendorong para pemainnya untuk berkarier di liga top Eropa.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Timnas Islandia sekarang ini sedang dalam periode yang sangat bagus. Mereka adalah generasi terbaik dalam sejarah Islandia," buka Gudjohnsen dalam jumpa pers di Yogyakarta, Rabu (10/1).

“Islandia sedang menikmati buah hasil investasi sedekade lalu. Banyak pemain muda yang bermunculan, seperti yang kami bawa ke Indonesia. Mereka punya mental yang bagus, selalu berpikir positif. Semuanya bergerak ke arah yang sama. Mereka sudah bermain bersama sejak 15-16 tahun dan mengenal luar-dalam,” terangnya.

Eidur GudjohnsenAhmad Reza Hikmatyar/ Goal.com

Lantas, bagaimana pendapat Gudjohnsen dengan peluang armada Heimir Hallgrimsson di Piala Dunia 2018? Gudjohnsen ternyata tidak terlalu berharap banyak, mengingat negaranya tergabung di Grup D bersama Argentina, Nigeria, dan Kroasia. Baginya yang terpenting bagi Islandia adalah memberikan kebahagiaan bagi sekitar 330 ribu penduduk di negaranya.

“Tentu saja kans kami untuk menjadi juara sangat kecil. Kami berada di grup tersulit. Seperti di Euro 2016 lalu, tujuan kami sama, yakni ketika pulang ke rumah, kami bisa memberi kebahagiaan kepada penduduk kami dan meninggalkan kesan bagus,” ujar  

Selama di Indonesia, Gudjohsen dijadwalkan akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti coaching clinic, jumpa fans sepakbola, hingga diskusi dengan media.

Iklan