Footer VideoGoal Indonesia

Edmilson: Kesalahan Neymar Tinggalkan Barcelona

Neymar membuat kesalahan ketika sepakat memecahkan rekor transfer dunia sebesar €222 juta dari Barcelona ke Paris Saint-Germain, demikian keyakinan Edmilson.

PSG menjadikan Neymar sebagai rekrutan termahal mereka pada Agustus tahun lalu, dengan menggelontorkan nominal yang tak kuasa untuk ditolak oleh Barcelona.

Sebenarnya performa sang bintang Brasil dalam musim debutnya bersama PSG terbilang apik, mampu mengemas 29 gol dan 18 assist dalam 31 penampilan di Ligue 1 Prancis.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Hanya saja, rumor transfer tetap menaungi Neymar dengan beberapa menyebutkan ada keinginan dirinya untuk pulang ke Camp Nou.

Dan, Edmilson, yang pernah empat tahun berkostum Barcelona hingga 2008, merasa pemain berusia 26 tahun tersebut telah membuat keputusan keliru dengan pergi ke PSG.

"Karier Neymar adalah tema yang sangat personal. Ia memutuskan pergi ke PSG dan meninggalkan Barcelona," tutur Edmilson kepada Goal.

"Dalam opini saya, itu adalah kesalahan, kerena Piala Dunia saat itu akan datang dan jika ia ingin menjadi nomor satu [pemain terbaik di dunia], berada di Barcelona bisa dicapainya lebih cepat ketimbang di PSG, tanpa mengurangi rasa hormat."

"Dan ia memiliki masa yang sukar karena, mungkin di Ligue 1, PSG adalah tim yang dua atau tiga langkah di depan tim-tim lainnya."

"Bukan berarti lawan-lawan mereka buruk, melainkan PSG punya skuat internasional dan bagi sebuah skuat internasional untuk berkompetisi dengan klub-klub lain, itu adalah hal yang rumit."

"Semoga ia bisa menjaga mentalnya dengan baik, menjadi antusias, karena ini penting bagi seorang pemain tidak peduli bagaimana talentanya."

"Jika ia tidak senang, jika ia tidak menghidupi sepakbola sebagai profesinya, ia bisa memiliki rambut terbaik di dunia, tapi ia tidak akan bisa memberikan apa yang diinginkannya."

"Hal yang sama terjadi pada [Ousmane] Dembele [sebagai pengganti Neymar di Barcelona], jika ia tidak senang, jika ia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya, ia akan datang terlambat ke latihan karena sepakbola tidak menjadi gairah utamanya."

"[Cristiano] Ronaldo dan [Lionel] Messi menjadi diri mereka karena mereka punya sepakbola sebagai tujuan utama, mencetak 40 gol semusim, dan itulah mengapa mereka yang terbaik di dunia dalam pandangan saya."

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Footer VideoGoal Indonesia
Iklan