OLEH ALVINO HANAFI DARI MADIUN, JAWA TIMUR
Di tengah suasana Hari Ulang Tahun PSSI ke-91, muncul kabar bahwa PSM Madiun akan dijual. Klub pendiri PSSI ini sedang mencari investor lantaran keadaan finansial yang tak memadai untuk mengikuti kompetisi resmi.
PSM saat ini terbilang mati suri. Terakhir, tim berjuluk Banteng Wilis ini mengikuti kompetisi Liga 3 2019 dan mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp500 juta.
Dalam wawancaranya dengan Goal Indonesia,ketua umum PSM Madiun Nono Djatikusumo mengungkapkan bahwa biaya tersebut ibarat besar pasak daripada tiang.
"Kalau biaya yang diberikan oleh KONI dan pemerintah, mungkin masih mencukupi sekitar Rp150 juta hingga Rp200 juta. Akan tetapi, untuk mengarungi Liga 3, angka itu tidak cukup sehingga perlu investor baru masuk untuk menyelamatkan PSM supaya nantinya PSM bisa bangkit lagi," ujar Nono.
"Apalagi jika nanti naik Liga 2, PSM mesti membuat PT dan tidak bisa mengharapkan uang dari pemerintah,"
Ditanya apakah ada potensi PSM dijual, Nono menjawab, "Boleh, jika ada yang mau pada PSM. Kalau masalah harga, silahkan karena saya tidak bisa menentukan karena saya mesti lapor kepada pimpinan saya [wali kota Madiun]."
"Untuk harga, dulu saya menebus PSM tidak sampai Rp30 juta. Setelah itu langsung ikut Liga 3 dan biayanya sekitar Rp500 juta," ujar Nono.
PSM MadiunJika PSM pada akhirnya dijual, maka sang pemilik baru tidak bisa seenaknya mengubah nama, lokasi, dan logo klub. Pasalnya, PSM Madiun adalah satu dari tujuh klub yang disakralkan oleh PSSI dalam statuta sehingga identitasnya tak bisa diotak-atik.
Apabila PSM punya pemilik baru, maka fans tak perlu khawatir kalau nasib klubnya akan seperti Persigo Gorontalo, Persiram Raja Ampat, Perseru Serui, dan lain-lain yang berubah nama.
Tahun ini saja terdapat dua klub yang berganti nama. Martapura FC berubah menjadi Dewa United, lantas Cilegon United berubah menjadi Rans Cilegon United FC. Kedua klub ini memang diambil alih oleh pemilik baru jelang bergulirnya Liga 2 2021.
Lebih lanjut, Nono mengungkapkan hal menarik terkait HUT PSSI pada Senin (19/4). Ia mengakui, PSM dilibatkan dalam acara seremoni HUT PSSI ke-91, tapi hanya sebatas mengirimkan jersey saja.
Ia pun sangat menyayangkan undangan dari PSSI tersebut, lantaran kehadiran yang diminta PSSI kepada PSM hanya berupa jersey, bukan perwakilan individu tim.
"Sudah dihubungi oleh orang PSSI. PSM Madiun diundang ke acara ulang tahun PSSI tapi jerseynya saja, perwakilannya tidak," ujar Nono.
Pada gelaran HUT PSSI ke-91 yang bertepatan dengan semi-final Piala Menpora, PSSI memang memamerkan ketujuh jersey tim pendiri PSSI.
Selain PSM Madiun, ada pula jersey dari PPSM Magelang, PSIM Yogyakarta, Persis Surakarta, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
SIMAK JUGA: Kisah Pilu PSM Madiun: Ibu PSSI Yang Ditelantarkan
