Finlandia meraih kemenangan perdananya dalam sejarah Euro setelah mengalahkan Denmark lewat skor tipis 1-0, Minggu (13/6) dini hari WIB.
Menjelang laga pembuka Grup B Euro 2020 yang digelar di Parken Stadium, Copenhagen, Finlandia gagal meraih kemenangan di lima pertandingan terakhirnya, termasuk mengalami tiga kekalahan beruntun di uji coba. Padahal sebelum itu, tim arahan Markku Kanerva sukses mencatatkan empat kemenangan berturut-turut di semua kompetisi.
Finlandia selaku tamu lebih sering mendapat tekanan dari tuan rumah yang mendominasi, dengan lawannya itu melepaskan beberapa tendangan ke arah Lukas Hradecky seperti yang dilakukan gelandang Christian Eriksen.
Permainan babak pertama berlangsung ketat sampai wasit memutuskan untuk menangguhkan pertandingan setelah Eriksen kolaps di lapangan. Partai ini dihentikan di menit ke-41, dengan sang pemain ditandu keluar sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan kini dalam kondisi stabil.
Setelah tertunda selama beberapa jam, UEFA memutuskan untuk melanjutkan duel pada pukul 20:30 waktu setempat dengan memainkan empat menit tersisa babak pertama sebelum diteruskan ke babak kedua. Sementara untuk Eriksen, tempatnya digantikan oleh Mathias Jensen.
Di paruh kedua ini, Finlandia justru menghadirkan kejutan dengan menjebol gawang Denmark kawalan Kasper Schmeichel. Adalah penyerang Joel Pohjanpalo yang menaklukkan kiper Leicester City tersebut melalui tandukannya memanfaatkan kiriman umpan dari sektor kiri yang dilepas Jere Uronen.
Itu adalah gol pertama Finlandia di partisipasi pertamanya di Euro. Istimewanya lagi, itu dilakukan dengan tendangan pertama mereka di kompetisi ini.
Tak lama setelah itu, Denmark punya peluang untuk menyamakan skor melalui penalti Pierre-Emile Hojbjerg di menit ke-74. Bintang milik Tottenham Hotspur itu mengarahkan bola ke kanan namun Hradecky bisa membaca arahnya dan menggagalkannya.
Di menit tersisa, tuan rumah yang didukung ribuan suporternya terus melancarkan tekanan demi mencari gol penyeimbang. Akan tetapi, serangan bertubi-tubi yang mereka bangun bisa dimentahkan oleh lini belakang Finlandia yang kokoh.
Hingga bubaran, tak ada gol yang bisa dicetak oleh Denmark sebagaimana mereka meratapi kehilangan Eriksen yang sedikit banyak memengaruhi jalannya rencana permainan tim.
Dengan kekalahan ini, Denmark mau tak mau harus menargetkan hasil maksimal kala jumpa Belgia (17/6) dan Rusia (22/6) guna membuka asa lolos ke fase berikutnya.
