Antara musim 'Invincibles' 2004 dan kesuksesan terakhir meraih tiga Piala FA, Arsenal arahan Arsene Wenger mengalami perjalanan tandus hampir satu dekade, diselingi oleh kekalahan memalukan, kegagalan di turnamen dan perekrutan yang buruk.
Memilih rekrutan terburuk dari periode ini adalah hal yang sulit karena lapangannya akan penuh sesak, tetapi hanya sedikit yang bakal membuat para Gunners sependepat, dan itu Andre Santos.
Pemain Brasil itu bermain untuk Arsenal antara 2011 dan 2013, mencetak dua gol dalam 23 penampilan liga - entah bagaimana hanya satu lebih sedikit dari jumlah penampilannya bersama Selecao .
Dia merapat pada tenggat waktu transfer pada musim panas 2011, didatangkan dari Fenerbahce seharga €7 juta (£6,3 juta / $8,5 juta). Dan seperti mantel yang dibeli dengan tergesa-gesa di toko, itu tidak akan pernah cocok.
Santos direkrut untuk bermain sebagai bek kiri, dengan Wenger berusaha menambal barisan pertahanannya yang bocor. Akan tetapi, jersey No. 11 pilihannya justru memberikan gambaran yang lebih akurat tentang sang pemain.
Dia lebih terkenal karena sering menyerang ke depan dan dalam prosesnya mengabaikan taktik atau rekan satu tim.
Ada beberapa titik tertinggi yang dialami Santos. Dia mencetak gol dalam kemenangan luar biasa 5-3 atas Chelsea di Stamford Bridge pada November 2011, dan merayakannya dengan penuh gaya sambil menampilkan tarian samba. Santos kemudian menjelaskan bahwa itu adalah penghormatan kepada seorang temannya yang adalah musisi, yang waktu itu telah mencapai posisi No. 1 di tangga musik Brasil.
Namun, sorotan seperti itu kerap ditemui dan kegiatannya di luar segera membuat Wenger pusing, sama halnya dengan penampilannya di lapangan.
Getty/GoalTitik terendah terjadi pada Agustus 2012, ketika ia dilarang mengemudi selama 12 bulan setelah menggeber Maserati miliknya di jalan lintas M25 di jam sibuk dengan kecepatan 145 mil per jam - dua kali lipat dari batas toleransi - bahkan ia dikejar oleh polisi.
Saat menepi, dia mengaku ngebut karena terlambat untuk latihan dan tidak mendengar sirene mobil polisi lantaran memainkan musik dengan keras.
Di lapangan, kenangan abadi dan paling menyakitkan bagi para penggemar Gunners datang pada 3 November 2012. Menyusul penampilan buruk di babak pertama melawan Manchester United, Santos mengakhirinya dengan bertukar jersey dengan Robin van Persie, mantan kapten Arsenal yang telah pergi ke klub rival.
Santos tetap tidak menyesal, mengatakan kepada jaringan televisi Brasil UOL pada 2019: "Saya tidak pernah berhenti menjadi teman Robin. Budaya saya berbeda dengan budaya Inggris. Saya tidak wajib memiliki budaya yang sama dengan mereka."
Van Persie, bagaimana pun, telah mengakui bahwa dia seharusnya bisa lebih bijak. Kepada BT Sport , ia mengatakan tahun lalu: “Anda harus memikirkan tentang konsekuensinya. Anda tahu, jika saya melihat kembali momen itu bersama Santos, saya pikir saya seharusnya bisa lebih baik di momen itu.
“Ya, orang malang. Itu semua negatif baginya karena orang-orang berpikir, 'Mengapa Anda menukar jersey di saat jeda?’ Saya merasa bahwa orang mungkin berpikir seperti itu, tetapi Andre Santos adalah teman saya. Kami pergi makan malam, saya kerap pergi ke rumahnya saat saya bermain di Arsenal.
“Saya pikir itu adalah pertandingan pertama saya [melawan Arsenal] dan, pada babak pertama, dia bertanya kepada saya, tetapi saya seharusnya memikirkannya sedikit lebih baik dan menunggu 20 meter kemudian bertukar di dalam terowongan. Itu akan menyelamatkannya dari banyak kerumitan.”
GettyItu menjadi peristiwa penting terakhir dalam karier Santos di Arsenal. Nacho Monreal kemudian direkrut sebagai penggantinya pada Januari 2012. Pemain internasional Brasil itu bergabung dengan Gremio lewat status pinjaman pada Februari 2013, sebelum pindah secara permanen ke Flamengo.
Karier Santos selanjutnya menyerupai seorang pria yang melempar anak panah ke bola dunia untuk memilih tempat pendaratan berikutnya. Di antara pemberhentian dalam tur dunianya adalah FC Goa di India, Botafogo, FC Wil di Swiss, kembali ke Turki dengan Boluspor sebelum pensiun di Figueirense.
Bencana di lapangan dan di luar lapangan terus berlanjut. Santos diserang oleh seorang penggemar Flamengo menyusul penampilan buruk dalam kekalahan 4-0 melawan Internacional. Insiden tersebut menyebabkan Santos dilarikan ke rumah sakit.
Di Botafogo-SP, dia menerima sanksi selama selama 30 hari akibat penyalahgunaan obat setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang hydrochlorothiazide. Dia mengklaim itu tidak disengaja.
Akhirnya Santos gantung sepatu dan beralih ke aktivitas lain. Setelah sepakbola, dia membuka restoran di Sao Paulo, bernama Flavours.
Di antara hidangan yang ditawarkan restoran Santos adalah Uramaki Miami, yang terdiri dari "gulungan [sushi] salmon renyah dalam remah roti, ditutupi dengan keju mozarella yang dibakar, potongan bacon dan saus spesial”, dan Sushi Burito, dengan salmon, krim keju, saus cabai manis, bawang, dan Doritos.
Perpaduan rasa yang aneh dan tidak enak itu mencerminkan masa Santos di London utara. Bagi penggemar Arsenal, nama Santos benar-benar disambut di team-sheet seperti ikan mentah dalam makanan Meksiko.


