Manajer Chelsea Frank Lampard merasakan adanya perubahan di dunia kepelatihan sepakbola dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengait-ngaitkannya dengan unsur politik.
Lampard menjalani lima laga pertamanya di periode kedua melatih The Blues dengan mengenaskan: semua berakhir kekalahan! Teraktual, skuadnya dipecundangi Brentford 2-0 di Stamford Bridge.
Lampard sendiri berstatus caretaker, dan hanya akan bertahan hingga musim ini rampung. Mauricio Pochettino disebut-sebut kandidat kuat manajer permanen Chelsea untuk musim depan.
"Lanskap telah berubah, dan terkadang kita kehilangan pandangan tentang keselarasan, terkadang mungkin ekspektasi, atau ekspektasi yang masuk akal," buka Lampard kepada reporter.
"Beberapa di antaranya bisa dengan cepat menyebar di media sosial dan ini dunia yang terbuka, seperti halnya politik, Anda bisa membenci sesuatu atau Anda menyukainya. Anda tidak diperbolehkan berada di antara keduanya dan itu masuk ke dunia sepakbola," lanjutnya.
"Anda memenangkan pertandingan, oke kami mencintai kalian. Tapi jika sebaliknya, oke kami membenci kalian dan ada tekanan. Ada banyak hal yang terhubung dengannya. Dalam hal saya, Anda bisa bilang saya telah dipecat dua kali dan saya cukup beruntung punya karier di mana saya tak pernah lakukan sebelumnya. Saya pernah dilepas Chelsea, tapi saya berusia 34, 35," tambahnya.
"Hampir setiap manajer akan diberhentikan pada titik tertentu dan ketika itu terjadi sekali atau dua kali, itu terasa sedikit lebih lembut dibanding yang pertama. Itulah kenyataannya dan hanya ada rasa sedikit lebih lembut jika Anda memberi segala yang Anda bisa dalam situasi yang Anda hadapi," katanya lagi.
"Itu memastikan Anda mendapatkan keseimbangan yang tepat dari harapan yang masuk akal dan yang tidak. Tidak hanya bicara mengenai Chelsea," pungkas Lampard.




