Indonesia U-19 - timnas U-19 - Bali

Catatan Performa Timnas Indonesia U-19 Setelah Tersingkir Dari Turnamen Toulon 2017


OLEH   MUHAMAD RAIS ADNAN

Tim nasional (timnas) Indonesia U-19 dipastikan tersingkir dari turnamen Toulon 2017. Itu setelah, mereka hanya menempati posisi juru kunci grup C.

Di grup tersebut, skuat yang dilatih Indra Sjafri itu selalu menelan kekalahan dari tiga lawan mereka. Pertama, Indonesia U-19 harus mengakui keunggulan Brasil U-20 dengan skor tipis 1-0.

Kemudian, Republik Ceko U-19 juga mampu menundukkan tim yang kini dijuluki Garuda Nusantara itu dengan skor 2-0. Terakhir, Rachmat Irianto dan kawan-kawan ditekuk Skotlandia U-20 dengan skor 2-1.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

SIMAK JUGA: Penggawa Timnas U-19 Ini Samai Torehan Ronaldo & Zidane

Kendati begitu, Indra tetap puas dengan performa skuat asuhannya di turnamen ini. Apalagi jika melihat lawan yang dihadapi diperkuat para pemain yang usianya di atas para penggawa Indonesia U-19.

SIMAK JUGA: Striker Timnas U-19 Semringah Bobol Gawang Skotlandia U-20

Memang, sebelumnya pelatih asal Sumatera Barat itu mengatakan ingin memberikan pengalaman internasional lebih banyak kepada para pemainnya pada turnamen ini. Mengingat, tim ini memang sedang dipersiapkan agar berprestasi pada kualifikasi Piala Asia U-19 2018 dan Piala AFF U-18 2017. Nantinya, tim tersebut diharapkan bisa lolos ke Piala Dunia U-20 2019. 

SIMAK JUGA: Gemmill: Indonesia U-19 Bernafsu Mempermalukan Kami

Tapi, jika melihat statistik yang ada, tampaknya apa yang diucapkan Indra cukup berdasar. Meski memang, masih harus ada pembenahan bila Indonesia U-19 ingin lebih baik pada berbagai event yang diikuti selanjutnya. 

Goal Indonesia pun mencoba merangkum catatan performa lini per lini Indonesia U-19 selama mengikuti turnamen Toulon 2017. Berikut ulasannya:

Kiper

Nilai: 6,5

Indonesia U-19 - timnas U-19 - Bali

Peran Muhammad Riyandi tak tergantikan di bawah mistar gawang Indonesia U-19. Riyandi selalu menunjukkan performa apik dalam setiap pertandingan. Penampilan heroiknya terjadi saat menggagalkan sepakan penalti penggawa Republik Ceko U-19 Matej Chalus.

Sebagai kiper, Riyandi memiliki kelebihan dalam antisipasi bola-bola di udara, serta sergap dalam memotong umpan terobosan yang masuk ke area kotak penalti. Refleks penjaga gawang Barito Putera ini juga bagus dalam menghalau sepakan keras pemain lawan. Jika bukan karena performa apik Riyandi, mungkin gawang Indonesia U-19 sudah kebobolan lebih dari lima gol. 

Selain itu, dia juga cukup percaya diri saat diajak rekannya untuk melakukan operan-operan pendek di area lini pertahanan, maupun dalam membangun serangan awal. 


Belakang

Nilai: 5,5

Rachmat Irianto - timnas U-19Farabi/Goal

Lini belakang bisa dibilang sudah cukup solid dalam organisasi permainan. Mereka berani membangun serangan dari bawah dengan memainkan operan-operan pendek. Meski dalam tekanan, Rachmat Irianto dan kawan-kawan dengan tenang juga kerap melakukan pola tersebut.

Duet bek tengah Rian dan Nurhidayat yang tak tergantikan mampu menjadi komando di lini belakang. Keduanya kerap dengan lugas menghentikan laju para striker lawan dengan melakukan intersep maupun tekel bersih. Hanya saja, yang menjadi sorotan adalah lini pertahanan Indonesia U-19 kerap melakukan blunder, yang tak jarang berbuah gol ke gawang sendiri.

Di sisi bek sayap, Rifad Marasabessy yang berposisi di sebelah kanan terlihat lebih memiliki mobilitas dalam membantu serangan. Tak jarang, pergerakannya yang selalu membuat kewalahan lini pertahanan lawan, bahkan itu dibuktikan dalam proses gol yang diciptakan Hanis Saghara Putra ke gawang Skotlandia U-20. 

Bukan hanya itu, Rifad juga kuat dalam membantu pertahanan tim. Tipe bek modern masa depan yang dimiliki Indonesia ada pada diri pemain Madura United itu. Tapi di sisi kiri, yang diisi oleh Firza Andika dan Irsan Rahman Lestaluhu masih belum se-energik Rifad yang memang tak tergantikan. Bahkan, Firza kerap melakukan pelanggaran yang tak perlu, dan salah satunya berujung pada hadiah penalti kepada lawan.

Tengah

Nilai: 5,5

Indonesia U-19 Brasil U-20 ToulonTwitter/TornoiToulon

Tak bisa dimungkiri, salah satu kekuatan utama dari permainan skuat asuhan Indra Sjafri ini ada di lini tengah. Indra memiliki stok yang cukup memadai untuk barisan gelandangnya. Trio Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, Witan Sulaeman, dan Muhammad Iqbal tampaknya menjadi kerangka andalan Indra di lini ini.

Mereka memang mampu memainkan operan-operan pendek dengan cukup baik, bahkan berdasarkan statistik yang ada, Indonesia U-19 selalu mengungguli tiga lawan mereka dalam hal penguasaan bola. Meski dalam hal akurasi operan masih harus ditingkatkan lagi. Gesit dan berani duel juga menjadi ciri khas dari para pemain di lini tengah tim Garuda Nusantara. 

Namun sayangnya, ketika sudah memasuki area sepertiga pertahanan lawan kreativitas mereka seakan mengalami kebuntuan. Selain itu, butuh ketenangan yang lebih lagi saat ditekan para pemain lawan. Jika lebih diasah lagi dengan lebih banyak pertandingan internasional, tampaknya tinggal menunggu waktu tim ini untuk berprestasi.

Depan

Nilai: 5

Egy Maulana Vikri-Timnas Indonesia U-19PSSI

Lini serang menjadi titik terlemah Indonesia U-19 selama turnamen Toulon 2017. Trio Egy Maulana Vikri, Feby Eka Putra, dan Hanis Saghara Putra yang kerap menjadi pilihan utama Indra di posisi ini. Egy seakan kehilangan sentuhan terbaiknya sepanjang turnamen ini, meski dia punya kelebihan untuk melewati satu hingga tiga pemain lawan.

Terutama pada pertandingan pertama melawan Brasil U-20 dan Republik Ceko U-19, Egy seakan mampu dimatikan pergerakannya oleh lini pertahanan lawan. Namun jika posisinya dipindahkan dari sayap untuk bermain lebih ke tengah, permainannya jauh lebih berkembang. Itu terlihat, saat melawan Skotlandia U-20. Hanya saja, dia harus lebih mengasah lagi ketajamannya agar setiap peluang yang dimiliki tak terbuang sia-sia.   

Begitu juga Feby yang biasanya menjadi pemecah kebuntuan tim pun tak bisa berkutik banyak sepanjang turnamen. Hanis Saghara juga kesulitan untuk lepas dari kawalan pemain yang posturnya bisa dibilang lebih besar darinya. Namun permainan ngototnya dalam berduel dengan bek lawan menjadi kredit tersendiri. Itu diperlihatkannya saat mencetak satu gol ke gawang Skotlandia U-20, yang sekaligus menjadi satu-satunya gol Indonesia U-19 di turnamen ini.

Satu lagi, Indonesia U-19 juga masih lemah dalam akurasi tembakan ke arah gawang. Bahkan, saat melawan Skotlandia U-20, Indonesia U-19 hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran dari tujuh kali tendangan yang dilakukan ke arah gawang. Saat melawan Ceko U-19, mereka mampu mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dari tujuh kali percobaan. Ketika menghadapi Brasil U-20, Witan Sulaeman dan kawan-kawan cuma mampu menghasilkan satu kali tembakan tepat sasaran dari empat kali tendangan. 

Statistik Timnas U19 Toulon 2017

Footer Goal Indonesia Instagram
Iklan